tag:blogger.com,1999:blog-41869442545629860652024-03-13T23:19:05.427-07:00a Journal of Journey♪Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.comBlogger190125tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-91675944057801305962023-08-20T19:45:00.002-07:002023-08-20T19:45:23.594-07:00Bon Odori (お盆 おどり) , Festival Musim Panas di Jepang<div style="text-align: left;">Halo!<br />Bismillah,</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahynYIHRm7qFRPOBjJX3rJdWQatEIEwHFRkdnJcWvVidFCS1HLrnH7X68x1sC-wL2dsXkoJWntbENeth4qA-BACQ8rqBwhekriM5LQ0niQygQvTXw95WIgLvm_I7W-Fu33JLDbxrzOTH2rio5WErA25OpbAOfnNIjKKiYa3nW-1nyne5FOP8XgNUpAE8/s4032/IMG_3392.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgahynYIHRm7qFRPOBjJX3rJdWQatEIEwHFRkdnJcWvVidFCS1HLrnH7X68x1sC-wL2dsXkoJWntbENeth4qA-BACQ8rqBwhekriM5LQ0niQygQvTXw95WIgLvm_I7W-Fu33JLDbxrzOTH2rio5WErA25OpbAOfnNIjKKiYa3nW-1nyne5FOP8XgNUpAE8/w300-h400/IMG_3392.HEIC" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>didepan panggung bon odori</b></span></div><div style="text-align: justify;">Sebelumnya mohon maaf banget kalau gue cerita tentang kehidupan di Jepang ini agak lompat-lompat, karena yuyur belom bisa konsisten untuk nulis setiap habis bepergian (kaya dulu pas jaman gue SMP atau SMA, tiap habis traveling bareng keluarga atau temen-temen, pasti langsung gue post dengan gaya bahasa yang dibumbui dramatisasi biar lebay aja gitu). Jadi mungkin setelah cerita tentang musim panas, tiba-tiba gue akan cerita tentang jalan-jalan pas musim dingin, atau pas main sakura di musim semi😂 oke para saudara sepengajian yang terkasih, jus't enjoy the show aja ya, luppp💕</div><div style="text-align: justify;">Oke, jadi pada post jurnal kali ini, gue mau menceritakan salah satu pengalaman gue berpartisipasi (baca : jajan sama liat-liat doang) dalam salah satu festival musim panas di Jepang, yaitu <b><span style="color: #cc0000;">bon / obon odori</span></b>. Sebetulnya, selama musim panas tuh banyak banget festival-festival diselenggarakan, kaya gion matsuri, atau pasar rakyat di taman deket permukiman warga. Gue biasanya liat festival bon ini di komik (cem yotsuba, miiko, dll) atau di kartun / anime, nah gue kira tuh kalo di komik/anime kan bakal didramatisasi gitu yaa, ternyata tuh engga! wahahaha keren.</div><div style="text-align: justify;">Bermula dari majalah bulanan kota yang dikirim gratis ke tiap kotak pos warganya, gue sebetulnya udah notice dari tahun lalu kalau tiap summer suka ada banyak festival, dan biasanya informasinya ada di bagian belakang majalah. Tahun lalu, gue inget ada informasi tentang hanabi festival (kalo pas bon odori gue masih baru banget dateng di Osaka, jadi kira-kira seminggu gue dateng, festival bon odori digelar) nah kalau hanabi, tahun lalu tuh dibatalkan karena kasus Covid masih gonjang ganjing gitu kan, akhirnya kalau mau nonton hanabi kudu ke Juso. Nah, alhamdulillah tahun ini festival di Jepang mulai banyak diselenggarakan lagi setelah 2 tahun off (Gion matsuri salah satunya, nanti gue bahas di lain post aja insyaAllah kalau ga mager), jadi gue memutuskan untuk menyeret Firdan dan Jappy dalam serangkaian itenary gue menghadiri suasana anime untuk memuaskan kehausan masa sekolah gue yang suka baca komik Jepang.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh13-FjlK0dL0PPOV1z1or9G8AL4_echwzc2i_8lkdZK4MooJJXB_StFcUJTnmHFyMXl1uDmJityBjFsUfdEg0sOcENy3inxGrz2FtlLJoZeV_NcMpYTwCshEEZQoaEHIkQzyVGy2gaa5gyy-YnnnlGvRDb4-hVzS20oAHGw4IZus2_QP6MJSwGzhbdkDA/s1600/16148ec4-0aca-47d5-873a-b9aeab8d9585.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh13-FjlK0dL0PPOV1z1or9G8AL4_echwzc2i_8lkdZK4MooJJXB_StFcUJTnmHFyMXl1uDmJityBjFsUfdEg0sOcENy3inxGrz2FtlLJoZeV_NcMpYTwCshEEZQoaEHIkQzyVGy2gaa5gyy-YnnnlGvRDb4-hVzS20oAHGw4IZus2_QP6MJSwGzhbdkDA/w300-h400/16148ec4-0aca-47d5-873a-b9aeab8d9585.JPG" width="300" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>Pengumuman informasi di majalah bulanan kota</b></span></div><div style="text-align: justify;">Oke, sebelumnya gue mau bahas sedikit apa itu bon odori. Gue copas aja yaa dari website lain, karena pengetahuan gue yang agak minim, sumber yang gue ambil <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Bon_(festival)" target="_blank">wikipedia</a> aja lah biar gampang. </div><div style="text-align: justify;"><p class="p1" style="font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal; margin: 0px; text-align: start;"><b><span style="font-family: inherit;"></span></b></p><blockquote><span style="font-family: inherit;"><b>bon</b> (<a href="https://en.wiktionary.org/wiki/%E3%81%8A%E7%9B%86"><span class="s1" style="color: #dca10d; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">お盆</span></a>) or just <b>Bon</b> (<a href="https://en.wiktionary.org/wiki/%E7%9B%86"><span class="s1" style="color: #dca10d; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-numeric: normal; font-variation-settings: normal; line-height: normal;">盆</span></a>) is a fusion of the ancient Japanese belief in ancestral spirits and a Japanese <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Buddhism"><span class="s2" style="color: #dca10d;">Buddhist</span></a> custom to <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Veneration_of_the_dead"><span class="s2" style="color: #dca10d;">honor the spirits of one's ancestors</span></a>. This Buddhist–<a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Confucian"><span class="s2" style="color: #dca10d;">Confucian</span></a> custom has evolved into a family reunion holiday during which people return to ancestral family places and visit and clean their ancestors' graves when the spirits of ancestors are supposed to revisit the <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Butsudan"><span class="s2" style="color: #dca10d;">household altars</span></a>. It has been celebrated in Japan for more than 500 years and traditionally includes a dance, known as <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Bon_(festival)#Bon_Odori"><span class="s2" style="color: #dca10d;">Bon Odori</span></a>.</span></blockquote><div style="text-align: justify;">Sebelumnya, gue sempat ikut kelas Bahasa Jepang, nah sensei gue cerita kalau pas Bon Odori itu jadi kaya waktu di mana keluarga-keluarga terdahulu yang sudah berpulang tuh balik lagi ke dunia (dalam bentuk roh), makanya mereka menyambut dengan suka cita sambil nari-nari bersenang-senang (kurang lebih gitu lah ya kalau ngga salah), mungkin agak mirip sama festival <span style="background-color: white; text-align: start;"><span style="color: #cc0000; font-family: inherit;">El Día De Los Muertos (The Day Of The Dead)</span></span> di Mexico.</div><div style="text-align: justify;">Nah, di festival ini biasanya orang-orang pada pakai yukata. Terus di festival itu banyak banget orang jualan makanan, minuman sama game-game gitu. Buat makanan minuman yang khas, biasanya ada kakigori (es serut dikasih syrup) ramune (soda, macem soda gembira tapi base originalnya rasa lemon) kalau makanan-makanan standar lah ya, ada cotton candy, sosis bakar, permen buah, takoyaki, dll. Orang-orang khususnya anak-anak juga biasa mainan tembak-tembakan berhadiah, lottery, masukin hulahoop ke dalam mainan, pokoknya seru banget lah (tapi buat tim mendang-mending kaya gue, daripada gue pake 500yen buat mainan yang ga tau dapet hadiah apa engga, mending dipake buat jajan es atau menabung).</div><div style="text-align: justify;">Nah, di acara kemarin tuh ternyata ada anak-anak pinter banget, mereka jualan sendiri (sejauh mata memandang adanya anak-anak kisaran usia SD ya) mereka jualan lempar-lemparan hulahoop kecil berhadiah, mana harganya murah pula cuma 100yen/main. Dibanding bakulan lain yang harganya 500yen/main, harga 100yen tuh murah banget. Terus anak-anaknya juga semangat banget nawar-nawarin dagangannya ke orang-orang, dan posisi kios mereka tuh tepat di depan arah jalan masuk utama. Gue mulai curiga, ni anak jangan-jangan anaknya milyader di Jepang terus daripada lu nonton tv ga jelas dah sana cari duit di matsuri. Soalnya mereka kasih Jappy mainan tuh dermawan banget.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUg7o87ecSwFy5wQTq2vWuARn1AoV8ROPh5b9-u54LcNIMozYJM9r1g0g9yV9DExULRPQ2H02mEoOFlzjBJtPpfYNaPKiYWOLDSZWk-2n6A3foiSkUdHoCzxQF74QGOz6MLw_fY7FJMpxhg8hFS2aD_PnevPLTu7RBNWBycYBSmemzWXGwxVBBsrvuVsQ/s2039/IMG_3890.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2039" data-original-width="1170" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUg7o87ecSwFy5wQTq2vWuARn1AoV8ROPh5b9-u54LcNIMozYJM9r1g0g9yV9DExULRPQ2H02mEoOFlzjBJtPpfYNaPKiYWOLDSZWk-2n6A3foiSkUdHoCzxQF74QGOz6MLw_fY7FJMpxhg8hFS2aD_PnevPLTu7RBNWBycYBSmemzWXGwxVBBsrvuVsQ/s320/IMG_3890.jpg" width="184" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRVJXQgQbOaR5_kw8WEjAUFhAIZmhRnFbinCEJguvrCXw0s2sl9jAeYeMqSnXT-LT2q6pmaixtkxljngxYool60CMJz9p1vBcDZyxk32svCCspVgYMSyF5Lrh1gNxfjVxx-SDMOM2QFwYCbUsX4XMM61vTT8-rWYmg-di-TJ8MDWa_7bNSGaRYFZix63g/s2015/IMG_3891.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2015" data-original-width="1170" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRVJXQgQbOaR5_kw8WEjAUFhAIZmhRnFbinCEJguvrCXw0s2sl9jAeYeMqSnXT-LT2q6pmaixtkxljngxYool60CMJz9p1vBcDZyxk32svCCspVgYMSyF5Lrh1gNxfjVxx-SDMOM2QFwYCbUsX4XMM61vTT8-rWYmg-di-TJ8MDWa_7bNSGaRYFZix63g/s320/IMG_3891.jpg" width="186" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>kakak Nobita Potter yang nanya "nani ga hoshi?" terus mendekatkan mobil biar gampang dilempar Jappy.</b></span></div><div style="text-align: justify;">Aslinya, setiap orang cuma dikasih kesempatan 2 hulahoop sekali main. Kalau lemparan hulahoopnya berhasil masuk ke mainan, atau minuman atau apapun itu, nanti barang yang berhasil kita masukan kedalam hulahoop akan menjadi milik kita✨ nah, karena Jappy masih anak-anak (atau karena Jappy anak emas bagi mereka, atau karena business model mereka gitu) akhirnya Jappy dikasih 3 hulahoop. Awalnya si abang kulakan yang mirip Harry Potter / Nobi Nobita (kita panggil aja kakak Nobita untuk menyamarkan nama) itu nanya ke Jappy "nani ga hoshi?" (maunya apa?) karena Jappy diem aja, akhirnya kakak Nobita mendekatkan mobil mainan ke arah Jappy biar Jappy gampang ngelemparnya. "Ganbatte kudasaaai!!" ujar kakak Nobita. Kakak Nobita ramah banget dah, mana gitu kasih bonus banyak lagi. <br />(insert photo Jappy lempar dan ada sepatu kececeran) caption : mungkin kakak Nobita ingin mempermudah Jappy untuk mendapatkan hadiah. Coba liat itu di lantai pasir banyak hulahoop jatoh, disinyalir itu hasil lemparan lemah anak-anak. Atau mungkin anak-anak mengincar sepatu kakak Nobita yang bergeletakan di lantai, dikira hadiah juga. </div><div style="text-align: justify;">Setelah 3x lemparan yang dibantu ayah (ini sebenernya salah satu abang penjaga dagangan juga udah bilang "ga apa, ditaruh aja di mainan yang diinginkan, ga usah dilempar juga ga apa-apa🥲) akhirnya dengan bermodalkan 100yen, Jappy berhasil memborong mainan dan menanamkan core memory yaitu "lempar-lemparan dapet mainan dari kakak Nobita". (dan selanjutnya ini dibahas terus sambil nelpon umi, baba dan mama di Indonesia)Dah gitu kita lanjut liat childern mikoshi dan jajan-jajan minuman karena puanas pol udaranya.</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2CewV-hfH-ozx_oq3NPoh2GlVIEAyWTnqr3CSBLDyCtt-zZ6yHH2bVfvz4N1qsqsjcBnVz5jEtpx8gCC8K5cDUkAJ5-OL5A_PNkKo-AeFQzZETePGDaogQ2kzpftf32AM1jkvBDYoPbjhDw3xEHslXA_EwkATIRFMVe3a4mtQrJdd6jPsvl0r1B6GbZs/s4032/IMG_3400.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2CewV-hfH-ozx_oq3NPoh2GlVIEAyWTnqr3CSBLDyCtt-zZ6yHH2bVfvz4N1qsqsjcBnVz5jEtpx8gCC8K5cDUkAJ5-OL5A_PNkKo-AeFQzZETePGDaogQ2kzpftf32AM1jkvBDYoPbjhDw3xEHslXA_EwkATIRFMVe3a4mtQrJdd6jPsvl0r1B6GbZs/w300-h400/IMG_3400.HEIC" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>kakigori, es serut khas musim panas.</b></span></div><div style="text-align: justify;">Nah, gue akhirnya mengantri kakigori, es serut chibi maruko chan. Disitu gue pas banget menemukan lapak dengan harga termurah, cuma 250yen aja! Dan kocaknya, gue kan biasanya beli kakigori rasa ramune (warna biru), tapi gue tuh ngga baca kalau ramune tuh ya minuman ramune, bukan rasa ramune. Kebetulan di menunya kali ini warna biru tuh namanya ブルー (buru --blue) jadilah gue mengeluarkan gocek lebih, karena salah nyebutin menu. Gue menghampiri Firdan yang lagi main sama Jappy hasil panen di bakulan kakak Nobita. Sebelum dikecengin, gue bilang ke Firdan "sayang aku salah beli wakakak" terus dia malah hepi karena gue beli minuman banyak. "Yodah ramunenya buat akooo" kata Firdan.</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwf3L-2AHwM9dquNkrjW_wKQNMvBwRO9yODanQzHPAm17azS_clkZZtHD0_Ydta5PekrtdfulqOSds-cCh5hkiRRqsytDIfWbQl7GduQxHclS_ITC0gHXGdJQhwyA2oO-oIl2KutNfgJ7oy_hMmJ6QhKahTIe1pevLlA9pheRecNSlCjtR6_2O2He6NU/s4032/IMG_3425.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYwf3L-2AHwM9dquNkrjW_wKQNMvBwRO9yODanQzHPAm17azS_clkZZtHD0_Ydta5PekrtdfulqOSds-cCh5hkiRRqsytDIfWbQl7GduQxHclS_ITC0gHXGdJQhwyA2oO-oIl2KutNfgJ7oy_hMmJ6QhKahTIe1pevLlA9pheRecNSlCjtR6_2O2He6NU/w300-h400/IMG_3425.HEIC" width="300" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>akhirnya makan cotton candy setelah tawakal mengantri.</b></span></div><div style="text-align: justify;">Setelah kita liat-liat dan duduk-duduk nunggu dancenya mulai, Jappy tiba-tiba bilang kepingin cotton candy, akhirnya kita ngantri dan yaAllah... antriannya mengular banget kaya antrian ichiran ramen, dah tuh tandanya orang-orang yang datang semakin banyak dan rame. Oke kita antri cotton candy dengan penuh keteguhan hati dan tawakal.</div><div style="text-align: justify;">Selagi kita nungguin Jappy makan cotton candy, panggung bon odori mulai dipersiapkan sama panitianya, banyak juga anak-anak Jepang yang sudah mempersiapkan diri untuk perform dan bergantian naik ke atas panggung. Nah, pas kita lagi nungguin panggung disiapkan, ada sekelumit cerita mencelos dan menahan tangis yang kita rasakan saat itu.</div><div style="text-align: justify;">Jadi, pas lagi makan cotton candy, gue ketemu sama mba Aska dan keluarganya. Terus abis itu Jappy main sama Rasyid, anak pertama mba Aska. Mereka main truck pasir berdua tuh. Nah, tiba-tiba ada seorang kakek-kakek (kalau dari bajunya sih, si kakek pakai seragam petugas keamanan yang baru pulang shift) datang menghampiri kita sambil bawa sosis dan minuman. Dia happy banget senyum-senyum ngeliat anak-anak mainan pasir. Nah, dia nyapa Firdan ama suaminya mba Aska dan ngajak chit-chat kecil gitu. Cerita-cerita masa kecilnya lah, apa lah, yang pastinya gue kurang paham karena ngomong Nihongo nya cepet banget, padahal kita udah bilang kalau ga bisa bahasa Jepang lancar. Terus kakeknya bilang kalo bahasa Indonesia tuh cepet banget, dia juga ga bisa, tapi yah namanya juga orang tua, yaudah lanjut ngomong aja sambil nostalgia kali ya masa kecilnya begimana. Bapaknya semangat banget dah cerita, mau ninggalin juga ga tega. Sampe si Firdan ngomong ke gue <span style="color: #0b5394;">"Sosisnya ga dimakan-makan deh itu sampe kering"</span> gue cuma cengar-cengir aja sambil ngeliatin Sosis bakarnya. Nah pas lagi ngeliatin Jappy main truck sambil jongkok, tiba-tiba sosisnya jatoh...gue sama Firdan langsung terdiam.</div><div style="text-align: justify;">Terus Firdan ngomong gitu dalam Nihongo <span style="color: #0b5394;">"Yah.. kotor sosisnya..."</span> gue tuh aslinya mau bantuin kakeknya buang itu makanan kotor, terus si kakek malah bilang <span style="color: #b45f06;">"Ngga apa-apa, nanti sampai di rumah aku bersihin aja.."</span> sambil buka tas kerja dia dan ngeluarin kantong plastik kresek yang sudah dipakai juga. Gue yang bingung harus berbuat apa akhirnya gue keluarin kantong kresek bening baru yang selalu gue bawa kemanapun (buat taro baju kotor Jappy, buat buang sampah, etc) terus gue kasih ke kakek. Kakeknya agak tercengang terus bilang <span style="color: #b45f06;">"Aahh ga apa-apa, ini ada kok. Arigatou gozaimasu..."</span> 😭 aaah Oji san, daijoubu desu kaaaa 😭 Gue dan Firdan mikir, kita beliin aja kali ya sosis baru, eh antrian beli sosisnya panjang banget kaya antrian bansos. Akhirnya si kakek bertemu dengan warga lokal dan ngobrol sama warga lokal. Gue dan Firdan pun menjauh perlahan...</div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqfRvUOYNI3uvquL5oc6SwnsB5FgFMpH6YDFOkHbmTBFx1dDvIykyB4Y-if90iE4N8taSevNt6SM7FV5WQaJ1SV_P5o9lDR7OXN1GOwMxECoyZQ-FMcOjYjWmpefBct2cE_tKAWDSV27n933KKVjzQ2cnuvaUkxPQDk0C2LiFKPMi_Y8DxYmiwgefr4HU/s4032/IMG_3442.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqfRvUOYNI3uvquL5oc6SwnsB5FgFMpH6YDFOkHbmTBFx1dDvIykyB4Y-if90iE4N8taSevNt6SM7FV5WQaJ1SV_P5o9lDR7OXN1GOwMxECoyZQ-FMcOjYjWmpefBct2cE_tKAWDSV27n933KKVjzQ2cnuvaUkxPQDk0C2LiFKPMi_Y8DxYmiwgefr4HU/s320/IMG_3442.HEIC" width="240" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfVVn3hB9VWEf1klb-7cZE13G52CVTiNDY8-rEqeTHBU7W-plG6X6P7sXrZ481NIGPpx-M07-ly_SFbNod2y2osVZnvsLS5_ZvKlIpuef_0djMuCFDsg-DFK8pPVkYopJvzTnUYV4IkiDJujkYRTvay0ycPpffIn_qEgnl6Ai9wNEti44R5RtlrICTev4/s4032/IMG_3436.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfVVn3hB9VWEf1klb-7cZE13G52CVTiNDY8-rEqeTHBU7W-plG6X6P7sXrZ481NIGPpx-M07-ly_SFbNod2y2osVZnvsLS5_ZvKlIpuef_0djMuCFDsg-DFK8pPVkYopJvzTnUYV4IkiDJujkYRTvay0ycPpffIn_qEgnl6Ai9wNEti44R5RtlrICTev4/s320/IMG_3436.HEIC" width="240" /></a></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;">main pasir sama kakak Rasyid, dan anak-anak lokal yang sudah mempersiapkan diri untuk berteriak & bergantian naik ke atas panggung.</span></b></div><div style="text-align: justify;">Panggung udah siap, anak-anak sudah bergantian untuk naik ke atas panggung, akhirnya MC pun naik ke atas panggung juga. Ada juga ibu-ibu berpakaian kimono yang sudah bersiap berbaris melingkari panggung, acara dibuka dan musik dinyalakan, terus akhirnya ibu-ibu pun mulai menari mengitari panggung, dan para peserta acara bon odori diajak untuk menari bersama. Awalnya gue cuma mau ngereka dari deket aja, tapi orang-orang semua pada ikutan mendekat dan ikut menari karena ada lagu doraemon, lagu tottoro yang easy listening dan suasanya tuh emang guyub banget, persis deh kaya yang ditonton di anime-anime gitu. Gue akhirnya ajak Jappy juga buat ikutan nari aja, lumayan kan nanti kalau udah pulang ke Indonesia bisa ikut latihan turnamen lomba poco-poco ibu-ibu antar RT. Sembari muter ngider dan perlahan menjauhi kerumunan, gue sama Firdan juga liat-liat booth para warga sambil tarik napas karena udaranya panas banget. Kita sempat berhenti di kios jual permen buah, karena Firdan laper mata. Kita juga sempet berhenti di kios buah potong karena buah nanasnya tampak segar dan menggiurkan, tapi begitu liat antriannya, beh... mending minum air aja deh. Akhirnya kita menemukan kios lemonade yang ga antri dan beli lemonade aja seharga 500yen. Sumpah deh, ke matsuri tuh salah satu ajang buat buang koin... karena pasti jajan sesuatu. </div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLuGAhyM_AEPSKGk_os50KNGoCggGa9yp285Cc0Ino83PViOLI8-kleYWXQq5LhO7cPUKLRw9v7-ruuUZRptSAWvOIDLqICwQ1yQfBPiFOQAJg3t-MFLhb6YO9LjpKxi0Mf6RVhzEjif75aj6yew5Bm0pe4AEQAM6VJKlfJCA3jaIG9G8d446ybTKCFwk/s4032/IMG_3481.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLuGAhyM_AEPSKGk_os50KNGoCggGa9yp285Cc0Ino83PViOLI8-kleYWXQq5LhO7cPUKLRw9v7-ruuUZRptSAWvOIDLqICwQ1yQfBPiFOQAJg3t-MFLhb6YO9LjpKxi0Mf6RVhzEjif75aj6yew5Bm0pe4AEQAM6VJKlfJCA3jaIG9G8d446ybTKCFwk/s320/IMG_3481.HEIC" width="240" /></a><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxHvNzVpf0aHUY8zQC_A0Z2zcxxa8I8eFyuJhML-3jhDLL_d2RJHAKSIyD-Sc6Ebg4StfDRgFguw0kU5P-ublQvfeRoDv481kXPm8P4BOFbHkQS00ev4_VfzzUImFUbwUpu8ID3gUKRZ4nldJzkGfi5X3MhQ-dFWjZxDt8_W2pcIvYEYPHVyIXiZEoDQM/s4032/IMG_3432.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxHvNzVpf0aHUY8zQC_A0Z2zcxxa8I8eFyuJhML-3jhDLL_d2RJHAKSIyD-Sc6Ebg4StfDRgFguw0kU5P-ublQvfeRoDv481kXPm8P4BOFbHkQS00ev4_VfzzUImFUbwUpu8ID3gUKRZ4nldJzkGfi5X3MhQ-dFWjZxDt8_W2pcIvYEYPHVyIXiZEoDQM/s320/IMG_3432.HEIC" width="240" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b>Bapack Firdan Full Size & Travel Size beserta Panggung bon Odori yang sudah siap.</b></span></div><div style="text-align: justify;">Bon Odori adalah salah satu festival yang semakin malam, acaranya semakin ramai dan meriah. Satu persatu musik dinyalakan, dan semakin banyak pula warga pengunjung yang menari bareng-bareng sambil bergandengan tangan, apalagi pas salah satu lagu khasnya disetel, yaitu lagu Ikkyu san, ada yang tau anime ini? Ini salah satu anime yang dulu suka gue tonton bareng kakak gue di RCTI pas masih kecil, cuma karena waktu itu gue masih preschool, jadi ga begitu ngikutin alur ceritanya. Yang lumayan spesial dari festival bon di Ishibashi tahun ini adalah diputarnya lagu Tottoro (Tonari no Tottoro) yang kata MC nya ini pertama kali diputar pas bon Odori di Ishibashi. Melihat orang-orang menari bersama sambil ketawa ketiwi tuh heart warming banget.. semoga next ada rezeki lagi ya buat ke Jepang lagi dan menikmati budaya-budaya Jepang. Aamiin allahumma aamiin.</div></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-52472482172916501012023-07-27T00:44:00.002-07:002023-07-27T00:58:58.842-07:00Shirakawa-go, Here we Go!<div style="text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN3TmdpTjY8jxwlDZa2u4i4Kxmh9tEZKSJA39cSo8IEtadwFnwzaRC2t97e_Ua0_lBCTZAszuMCZnPC24g4gKrMhe7qcLLT36iiPIo4eoA6FTkppZouwsMDUmJ0vHmntYK6V7n73qXfl5-RxCKntlfCZ17LIvYl-gy7thn7aiGCUPT7aSO3Ju7B-Ny14s/s4032/IMG_3276.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN3TmdpTjY8jxwlDZa2u4i4Kxmh9tEZKSJA39cSo8IEtadwFnwzaRC2t97e_Ua0_lBCTZAszuMCZnPC24g4gKrMhe7qcLLT36iiPIo4eoA6FTkppZouwsMDUmJ0vHmntYK6V7n73qXfl5-RxCKntlfCZ17LIvYl-gy7thn7aiGCUPT7aSO3Ju7B-Ny14s/s320/IMG_3276.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Map Shirakawago. Biasanya dapat versi berwarna,tapi kayanya edisi ini b&w aja.</span></div><div style="text-align: justify;">Halo!</div><div style="text-align: justify;">Bismillah,</div></div><div style="text-align: justify;">Setelah perjalanan dari Takayama old town (masyaAllah cantik bgt, kurang puas sejujurnya main di takayama old town, tapi karena pada dasarnya manusia tak pernah puas, semoga next time kalau ada rezeki main kesitu lagi!) kita lanjut ke Shirakawago.</div><div style="text-align: justify;">Sebetulnya, selama perjalanan tuh gue udah cek-cekin terus forecast dan tulisannya flurry di Shirakawago. Dan bener aja, dateng2 tuh saljunya lebat bgt. Guede-gede banget deh curah saljunya turun, berasa ditimpuk.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFMZ0pNU5wgP_y_kkbv_1mrBBBIWdyfTUB5U-qDCc8gnrpLMOnUAHIYDmXr4TjsIa49lQBKPPw4M1bJXMJaWt0OFg9m4DQDm3jp2j8sDwo6plurK6WMsHjLGbvZ5b6AnThFEb47uZA2KwnZ0V3XTzVx9i3RG8WtFIlxrAtSPTuz6KitV3jC0mIB9il2Z4/s4032/IMG_3282.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFMZ0pNU5wgP_y_kkbv_1mrBBBIWdyfTUB5U-qDCc8gnrpLMOnUAHIYDmXr4TjsIa49lQBKPPw4M1bJXMJaWt0OFg9m4DQDm3jp2j8sDwo6plurK6WMsHjLGbvZ5b6AnThFEb47uZA2KwnZ0V3XTzVx9i3RG8WtFIlxrAtSPTuz6KitV3jC0mIB9il2Z4/s320/IMG_3282.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Pemandangan jalanan menuju Shirakawago dari dalam bus.</span></div><div style="text-align: justify;">Sesampainya kita di Shirakawago, kita minta tolong pak supir untuk bantu nurunin stroller. Awalnya rada bingung pake stroller apa engga, karena susah banget dorong-dorong di salju lebat. Tapi karena kita jalan kaki mayan jauh sementara waktunya cuma 2 jam, jadi kita memutuskan untuk bawa stroller aja. Dan sesuai dugaan, susah untuk dorong-dorong! Bisa jadi pertimbangan buat temen-temen yaa. Tapi semoga aja pas ke Shirakawago, cuacanya cerah!</div><div style="text-align: justify;">Nah, kebetulan travel kita ngga turun di parkiran atas, akhirnya kita cari jalan sendiri untuk naik ke atas gunung untuk lihat view dari atas. Nah, karena hujan lebat, qadarullah ngga bisa tuh liat pemandangan d ari atas. Sayang banget sebenernya! Cuma yaudah, daripada kita bersedih, lebih baik kita ambil hikmahnya aja dan bersyukur aja, ya.. kapan lagi liat hujan lebat di Shirakawago. Kapan lagi mukanya ditimpuk salju di Shirakawago? huahahaha.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj6pORoPcOeX2StYUdK_WoahK0AUExqVR_ra5Hg6mbvx-z1xvP5prXctX3mkuQkaO9xWUKn_jfZErBcDYexn5g5_GaE7BwFDFL7A09ldEDu-XURZT7FU6MggG_meJcvhLQqOdpxolDcoOLYvwZiWgqjqMFV39eMnwUDHnHVZzdCbICKnWDQJGDFszqEzA/s4032/IMG_3296.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgj6pORoPcOeX2StYUdK_WoahK0AUExqVR_ra5Hg6mbvx-z1xvP5prXctX3mkuQkaO9xWUKn_jfZErBcDYexn5g5_GaE7BwFDFL7A09ldEDu-XURZT7FU6MggG_meJcvhLQqOdpxolDcoOLYvwZiWgqjqMFV39eMnwUDHnHVZzdCbICKnWDQJGDFszqEzA/s320/IMG_3296.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">sayang banget ngga keliatan apa-apa, cuma meraba-raba dalam pandangan aja huhu😭</span></div><div style="text-align: justify;">Jujur gue agak kurang menikmati waktu di sini, sedih juga karena ternyata hujan lebat, padahal tempatnya masyaAllah bagus banget. Apakah ini suatu panggilan buat main ke Shirakawago di lain waktu? aamiin! Lanjut disana kita cuma muter-muter sebentar, bahkan foto-fotopun minim. Disana kita beli magnet kulkas sama ya.. ngerasain perjuangan orang jaman dahulu pas dingin-dingin ditimpuk salju, terus mencari kehangatan dibalik rumah-rumah kuno khas Jepang.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbX_vIj2LXrovlW47JeYtfT37E45P631t5LZphCQ_O4F_RrOmZaNXEI235IosofD59cG5SHstVc0zi8LUjCvlsKJcJFUeILaw5ySd1P8V1n0kGwyN0dPpRtQ05i3odJet-s0aLtfZSCY_tnL--0FpoOUK1opdpaHP0t7XMLfHwLGfRqQqOkpVrK_aihc/s3088/IMG_3313.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3088" data-original-width="2316" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjbX_vIj2LXrovlW47JeYtfT37E45P631t5LZphCQ_O4F_RrOmZaNXEI235IosofD59cG5SHstVc0zi8LUjCvlsKJcJFUeILaw5ySd1P8V1n0kGwyN0dPpRtQ05i3odJet-s0aLtfZSCY_tnL--0FpoOUK1opdpaHP0t7XMLfHwLGfRqQqOkpVrK_aihc/s320/IMG_3313.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">berusaha foto-foto sambil ditimpukin salju. Tapi kita tetep happy!</span></div><div style="text-align: justify;">Lanjut setelah itu, kita naik bus kembali ke Nagoya station. Tadinya Rijal (temen gue yang domisili Nagoya) mau nyusulin, tapi udah terlalu malam dan gue juga udah lanjut mau ke Tokyo station. Akhirnya kita ngga jadi bersua (padahal mau pamer ke pak Djoko, bos kita. Mungkin karena niatnya tidak terpuji, jadi gagal?) Dan onigiri femeli pun melanjutkan perjalanan ke Tokyo.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN-ZpRG-P0c_IpNXA9CcBc4-9OFKJlbp6xBmkJS4w9y4QH5VjsgvPsH9RQtoLFLObpvmfWsHe8Mnwi3u-_WaenMvKjWhsT3qNHI5MS-ed7KmUkCtJ0OIwuiKaNuQ45g-X91aVG-RjjIj_QMvRxct4qyGCI-uMUCnLxDzRogrBxDpY9h9LkqCKdkHl4kys/s3664/1B161787-A68A-470A-BD0F-E92A7AECA8A8.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3664" data-original-width="2062" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN-ZpRG-P0c_IpNXA9CcBc4-9OFKJlbp6xBmkJS4w9y4QH5VjsgvPsH9RQtoLFLObpvmfWsHe8Mnwi3u-_WaenMvKjWhsT3qNHI5MS-ed7KmUkCtJ0OIwuiKaNuQ45g-X91aVG-RjjIj_QMvRxct4qyGCI-uMUCnLxDzRogrBxDpY9h9LkqCKdkHl4kys/w225-h400/1B161787-A68A-470A-BD0F-E92A7AECA8A8.JPG" width="225" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">di Shinkansen, badan udah remeg abis.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Nah, sebenernya kita agak kesulitan untuk dapat kursi di Shinkansen, karena hampir semua kursi udah terisi (ngga ada bener-bener satu deretan yang kosong 2 atau 3 kursi) akhirnya yaudah kita mencoba terpisah aja. Eh ternyata karena badan kita capek, dan barang bawaan lumayan, kita kerempongan. Terus Jappy juga udah mulai cranky gara-gara gue yang mulai kehilangan mood. Firdan udah hanya bisa pasrah ketika petugas datang. Kita juga udah pasrah aja kalau ditegur karena menimbulkan ketidak nyamanan penumpang, eh ternyata... beliau malah bilang kalau di gerbong belakang masih ada beberapa kursi kosong berderetan dan lebih nyaman, silahkan pindah ke gerbong belakang aja🥺 terharu banget kan orang-orang baik tuh masih banyak banget! Akhirnya, kita pindah ke gerbong belakang dan duduk dengan nyaman. Nah, pas udah di Shin Yokohama otw Shinagawa tuh Jappy kaya melakukan gerak-gerik mencurigakan, yak. Dia pup. Akhirnya Firdan cebokin dia di toilet Shinkansen. Nah, pas banget kereta berhenti di St. Shinagawa, si Firdan tau-tau kalang kabut keluar toilet. Gue yang terheran-heran nanya kenapa, dia kira udah sampai Tokyo wakakakak. Kereta lanjut berangkat dari Shinagawa menuju Stasiun Tokyo, dan akhirnya kamipun touch down di ibukota Jepang, Tokyo!</div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-68141376817548398012023-07-17T18:54:00.000-07:002023-07-17T18:54:26.637-07:00Halal Food<div style="text-align: justify;">Di Jepang, babi tuh ibarat udah kaya kelapa. </div><div style="text-align: justify;">Kata temen gue yang tinggal di Jepang 5 tahun lebih gitu. Kenapa? Karena betul-betul dimanfaatkan semaksimal mungkin.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kaya kelapa, karena kalian bisa mengolah kelapa untuk di minum, ataupun di makan kan? Bisa di masak, bisa dipakai airnya, dipakai dagingnya, sabutnya, dll.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gue awal-awal hidup di Jepang, mikir. Selama itu bukan daging babi, alkohol, berarti aman dong? Kaya pudding susu, masa ada babinya? Biskuit bayi, masa ada babi sama alkoholnya? Milk tea masa ada babinya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">salah.</div><div style="text-align: justify;">Milk tea aja ada babinya. Literally milk tea, bukan boba tea. Jadi pas Fadly, temen SMP gue nanya "Ra, lu udah pernah keceplosan makan babi belom?" gue jawab "bukan makan lagi, gue udah pernah keceplosan minum babi."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sangat insecure-lah gue sejak kejadian itu.</div><div style="text-align: justify;">Tapi, apa berarti di Jepang semua makanan babi? Apa semua makanan beralkohol? Bisa dibilang, hampir iya, tapi, Alhamdulillah makanan Halal juga sudah banyak mulai bertaburan di muka bumi Jepang. By the way, untuk memudahkan gue dalam menemukan makanan Halal di Jepang, gue menggunakan aplikasi <span style="color: #38761d;">"Halal Japan" </span>yang amat sangat memudahkan gue selama berkehidupan di Jepang, alhamdulillah. Untuk pemakaian pertama, akan dikasih promo free trial dulu selama sebulan lalu akan ada penawaran subscribe yang menurut gue harga berlangganannya ngga mahal lah dibanding kalo ribetnya kita mencari tau komposisi halal / non halalnya makanan atau minuman.</div><div style="text-align: justify;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/ufQ4GhEqzxg" width="320" youtube-src-id="ufQ4GhEqzxg"></iframe></div></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Penjelasan aplikasi Halal Japan from Youtube.</span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Karena kebetulan gue pakai iPhone, jadi gue lampirkan <a href="https://apps.apple.com/jp/app/halal-japan/id1548302210" target="_blank">link</a> untuk download Halal Japan di appstore yaa. Ohiya, satu hal yang perlu diperhatikan, di aplikasi ini ada penjelasan tuh, update per tanggal berapa. Jadi semisal, snack A pada Desember 2022 keterangannya Halal, bisa aja pada January 2023 jadi non Halal (atau sebaliknya) karena terkadang suatu perusahaan / pabrikannya tuh ada metode yang dirubah, jadi bisa aja ada kontaminasi silang atau ada perubahan komposisi. Jadi jangan lupa untuk update terus yaa!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Oh iya, gue juga sempat dikasih tau adik kelas gue pas kuliah dulu, Ferrani.</div><div style="text-align: justify;">Temannya yang orang Jepang lagi ngedevelop aplikasi Halal Navi (setau gue ini juga hits lho di kalangan musim Jepang) yang berfungsi untuk mapping restaurant Halal (especialy Osaka) waaak menjerit bahagia lah gue sebagai warga Osaka!</div><div style="text-align: justify;">Nah, untuk Halal Navi ini juga ada <a href="https://www.halal-navi.com/">website</a> dan aplikasinya bunda. Jadi bisa didownload langsung di <a href="https://apps.apple.com/jp/app/halal-navi/id887385257" target="_blank">sini</a> yaa!</div>
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/Cug9jvhSSY7/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" data-instgrm-version="14" style="background: rgb(255, 255, 255); border-radius: 3px; border: 0px; box-shadow: rgba(0, 0, 0, 0.5) 0px 0px 1px 0px, rgba(0, 0, 0, 0.15) 0px 1px 10px 0px; margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0px; width: calc(100% - 2px);"><div style="padding: 16px;"> <a href="https://www.instagram.com/p/Cug9jvhSSY7/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="background: rgb(255, 255, 255); line-height: 0; padding: 0px; text-align: center; text-decoration: none; width: 100%;" target="_blank"> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 40px; margin-right: 14px; width: 40px;"></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; width: 100px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; width: 60px;"></div></div></div><div style="padding: 19% 0px;"></div> <div style="display: block; height: 50px; margin: 0px auto 12px; width: 50px;"><svg height="50px" version="1.1" viewbox="0 0 60 60" width="50px" xmlns:xlink="https://www.w3.org/1999/xlink" xmlns="https://www.w3.org/2000/svg"><g fill-rule="evenodd" fill="none" stroke-width="1" stroke="none"><g fill="#000000" transform="translate(-511.000000, -20.000000)"><g><path d="M556.869,30.41 C554.814,30.41 553.148,32.076 553.148,34.131 C553.148,36.186 554.814,37.852 556.869,37.852 C558.924,37.852 560.59,36.186 560.59,34.131 C560.59,32.076 558.924,30.41 556.869,30.41 M541,60.657 C535.114,60.657 530.342,55.887 530.342,50 C530.342,44.114 535.114,39.342 541,39.342 C546.887,39.342 551.658,44.114 551.658,50 C551.658,55.887 546.887,60.657 541,60.657 M541,33.886 C532.1,33.886 524.886,41.1 524.886,50 C524.886,58.899 532.1,66.113 541,66.113 C549.9,66.113 557.115,58.899 557.115,50 C557.115,41.1 549.9,33.886 541,33.886 M565.378,62.101 C565.244,65.022 564.756,66.606 564.346,67.663 C563.803,69.06 563.154,70.057 562.106,71.106 C561.058,72.155 560.06,72.803 558.662,73.347 C557.607,73.757 556.021,74.244 553.102,74.378 C549.944,74.521 548.997,74.552 541,74.552 C533.003,74.552 532.056,74.521 528.898,74.378 C525.979,74.244 524.393,73.757 523.338,73.347 C521.94,72.803 520.942,72.155 519.894,71.106 C518.846,70.057 518.197,69.06 517.654,67.663 C517.244,66.606 516.755,65.022 516.623,62.101 C516.479,58.943 516.448,57.996 516.448,50 C516.448,42.003 516.479,41.056 516.623,37.899 C516.755,34.978 517.244,33.391 517.654,32.338 C518.197,30.938 518.846,29.942 519.894,28.894 C520.942,27.846 521.94,27.196 523.338,26.654 C524.393,26.244 525.979,25.756 528.898,25.623 C532.057,25.479 533.004,25.448 541,25.448 C548.997,25.448 549.943,25.479 553.102,25.623 C556.021,25.756 557.607,26.244 558.662,26.654 C560.06,27.196 561.058,27.846 562.106,28.894 C563.154,29.942 563.803,30.938 564.346,32.338 C564.756,33.391 565.244,34.978 565.378,37.899 C565.522,41.056 565.552,42.003 565.552,50 C565.552,57.996 565.522,58.943 565.378,62.101 M570.82,37.631 C570.674,34.438 570.167,32.258 569.425,30.349 C568.659,28.377 567.633,26.702 565.965,25.035 C564.297,23.368 562.623,22.342 560.652,21.575 C558.743,20.834 556.562,20.326 553.369,20.18 C550.169,20.033 549.148,20 541,20 C532.853,20 531.831,20.033 528.631,20.18 C525.438,20.326 523.257,20.834 521.349,21.575 C519.376,22.342 517.703,23.368 516.035,25.035 C514.368,26.702 513.342,28.377 512.574,30.349 C511.834,32.258 511.326,34.438 511.181,37.631 C511.035,40.831 511,41.851 511,50 C511,58.147 511.035,59.17 511.181,62.369 C511.326,65.562 511.834,67.743 512.574,69.651 C513.342,71.625 514.368,73.296 516.035,74.965 C517.703,76.634 519.376,77.658 521.349,78.425 C523.257,79.167 525.438,79.673 528.631,79.82 C531.831,79.965 532.853,80.001 541,80.001 C549.148,80.001 550.169,79.965 553.369,79.82 C556.562,79.673 558.743,79.167 560.652,78.425 C562.623,77.658 564.297,76.634 565.965,74.965 C567.633,73.296 568.659,71.625 569.425,69.651 C570.167,67.743 570.674,65.562 570.82,62.369 C570.966,59.17 571,58.147 571,50 C571,41.851 570.966,40.831 570.82,37.631"></path></g></g></g></svg></div><div style="padding-top: 8px;"> <div style="color: #3897f0; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: 550; line-height: 18px;">View this post on Instagram</div></div><div style="padding: 12.5% 0px; text-align: justify;"></div> <div style="align-items: center; display: flex; flex-direction: row; margin-bottom: 14px;"><div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; text-align: justify; transform: translateX(0px) translateY(7px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12.5px; margin-left: 2px; margin-right: 14px; text-align: justify; transform: rotate(-45deg) translateX(3px) translateY(1px); width: 12.5px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; height: 12.5px; text-align: justify; transform: translateX(9px) translateY(-18px); width: 12.5px;"></div></div><div style="margin-left: 8px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 50%; flex-grow: 0; height: 20px; text-align: justify; width: 20px;"></div> <div style="border-bottom: 2px solid transparent; border-left: 6px solid rgb(244, 244, 244); border-top: 2px solid transparent; height: 0px; text-align: justify; transform: translateX(16px) translateY(-4px) rotate(30deg); width: 0px;"></div></div><div style="margin-left: auto;"> <div style="border-right: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); text-align: justify; transform: translateY(16px); width: 0px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; flex-grow: 0; height: 12px; text-align: justify; transform: translateY(-4px); width: 16px;"></div> <div style="border-left: 8px solid transparent; border-top: 8px solid rgb(244, 244, 244); height: 0px; text-align: justify; transform: translateY(-4px) translateX(8px); width: 0px;"></div></div></div> <div style="display: flex; flex-direction: column; flex-grow: 1; justify-content: center; margin-bottom: 24px;"> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; margin-bottom: 6px; text-align: justify; width: 224px;"></div> <div style="background-color: #f4f4f4; border-radius: 4px; flex-grow: 0; height: 14px; text-align: justify; width: 144px;"></div></div></a><p style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0px; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0px 7px; text-align: justify; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;"><a href="https://www.instagram.com/p/Cug9jvhSSY7/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by ハラルナビ(HALAL NAVI) (@halalnavi)</a></p></div></blockquote> <script async="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script><div style="text-align: left;"><span style="text-align: justify;">Oke kira-kira segitu dulu napak tilas peraplikasian gue dalam berikhtiar mencari panganan Halal. Semoga Allah selalu memudahkan kita dalam berusaha mencari makanan Halal ya! Next kalau ada update lagi, post ini akan langsung gue update. Thank you!</span></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-24070834503454033532023-07-17T17:33:00.005-07:002023-07-17T20:46:49.439-07:00Living Abroad, Meets Friends and New People, Never Ending Learning<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggvY8QLuiSNfuQc2-UvVdo6SagF5mfRZzREp16S6PmiZy41GoXpKE8H0mEWCurS4iNzeA15Hdxojq1beYV2r4m9OBCJSjZRMG3MWDvuYycBaI1dDQge4PyH0kLM3yxIuNp_fr0FpcksYNyeq6vHxsjVdQTqbrOKzKVrbs5uspErmtPx6T5rb5YA_7Wjzk/s4032/IMG_1724.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggvY8QLuiSNfuQc2-UvVdo6SagF5mfRZzREp16S6PmiZy41GoXpKE8H0mEWCurS4iNzeA15Hdxojq1beYV2r4m9OBCJSjZRMG3MWDvuYycBaI1dDQge4PyH0kLM3yxIuNp_fr0FpcksYNyeq6vHxsjVdQTqbrOKzKVrbs5uspErmtPx6T5rb5YA_7Wjzk/w300-h400/IMG_1724.HEIC" width="300" /></a></div><div style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">di depan Namba Yasaka Jinja,<br /></span><span style="font-size: x-small;">Salah satu jinja terkenal di Osaka.</span></div><div style="text-align: justify;">Halo!</div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;">Setahun tinggal di Osaka, merupakan sefruit tantangan baru dalam hidup kita bertiga. Yang tadinya semua serba ada di Bekasi-Jakarta, di sini kita memulai banyak hal-hal baru, mulai dari 0 lagi, seperti ngelancarin lagi naik sepeda, yang biasa kemana-mana naik mobil, mulai cari supa dengan harga paling terjangkau, yang biasanya nitip Bibi buat belanja ke pasar atau nge-whatsapp Mbak yu (tukang sayur langganan) buat anterin belanjaan ke rumah (mana kalo gue mesen pas papasan mau berangkat ke kantor, belanjaan gue dengan sukarela dicantol depan pintu rumah atau dititip ke rumah ibu, baik banget!❤️), yang biasa kalo lagi mager masak, tinggal beli aja atau suka dapat rezeki dikirimin ibu / kakak makanan, yang biasa kalo riweh kerja ada ayah yang siap dengan tulus ikhlas bantu ngasuh Jappy, atau kemana-mana ada adek yang bisa diajak hang-out bareng, sekarang..</div></div><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;"><b>All by ourselves.</b></div></div><div style="text-align: justify;">Palagi kalo Firdan kerja, udah dunia berasa milik berdua bersama Jappy.</div><div style="text-align: justify;">Warga Jepang (setau gue) terkenal akan <span style="color: #e06666;">"mind their own mind"</span>, yang awalnya gue pikir, bakalan super cuek, apa-apa sendiri, tidak terlalu suka bersosialisasi, dan menyukai ketenangan. Jadi gue selalu insecure gitu kalau di sini (ya sampai sekarang sih) kaya misal, "anak gue ganggu gak ya?" "suara gue keras banget tetangga keganggu ga ya?" "tadi anak gue lari-lari takut dilaporin polisi!"</div><div style="text-align: justify;">Ya, memang sebagian besar mungkin kira-kira mirip begitu, tapiiiiii.... bukan berarti pakem pukul sama rata gitu semua. Nyatanya, memang kadang kita harus lihat dari sisi koin berbeda gitu, kaya lagunya Sherina "lihat segalanya dekat dan kau akan mengerti." cailah.</div><div style="text-align: justify;">Yang gue rasain setiap menggunakan fasilitas umum di sini tuh ya, <span style="color: #6aa84f;">warlok semua pada peka banget. </span>Karena yang selalu gue bilang, mengutamakan kenyaman bersama ketimbang kenyaman pribadi. Beberapa akhlak yang bisa gue contoh meliputi :</div><div style="text-align: left;"><ul style="text-align: left;"><li style="text-align: justify;"><span style="color: #6aa84f;">Sangat peduli sampah </span>(dan pemilahanan berdasarkan jenisnya), jarang banget gue liat sampah berserakan, apalagi orang buang sampah sembarangan. Di tempat pembuangan sampah, ada ditentukan hari-hari pembuangan berdasarkan jenis sampahnya, terus juga di tempat pembuangan sampah dipasang CCTV. (Kayanya bakal panjang nih soal sampah, nanti gue bahas di post lain aja)</li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #6aa84f;">Kenyamanan di Public Transport.</span> Di kereta salah satunya, orang peka banget untuk ngasih bangku ke "prioritas" (orang hamil, bawa anak, disabilitas & manula). Di kereta juga ngga heboh dan rame, tenang, sunyi, senyap, kalo ada suara orang ngobrol juga ga yang heboh suara kedengeran satu gerbong gitu.</li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #6aa84f;">Suka bekerja</span>. Bekerja dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. Di sini, banyak gue lihat kakek-nenek masih bekerja (selain untuk menunjang kebutuhan hidup ya) dengan rajin, ngga diselingin main handphone sama sekali. Gue banyak menemukan kakek nenek menjadi <span style="color: #3d85c6;">petugas kebersihan</span>, jadi <span style="color: #3d85c6;">petugas keamaan</span> (iya beneran lho! Di stasiun banyak banget bahkan nenek yang menjadi petugas keamanan, pas gue lagi mundurin sepeda, nenek bilang ke Jappy buat sabar soalnya kalau kena sepeda abunai desu) <span style="color: #3d85c6;">kasir di konbini (mini market) atau di supa (super market), jadi supir bus, mengisi tinta copic di kanto</span>r dll dll. Salut!</li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #6aa84f;">Sopan. Banget. </span>Di kereta tuh yang gue paling sering ketemu. Bahkan mereka ketika gue tawarkan untuk duduk, malah nolak (agak heran, padahal biasanya kalo di KRL bahkan pada minta diutamakan alih-alih lebih membutuhkan duduk? tapi lagi-lagi, ngga semua gini yaa..) gue sampe malah yang mohon-mohon "douzo.. douzo.." terus mereka bilang "aaah arigatou nee..." bahkan sampai kita sama-sama turun di umeda pun masih bilang terima kasih. Pun pas di supa, tangan gue ngga sengaja kena keranjang belanja nenek, beliau langsung pegang tangan gue "aaaah daijoubu desu ka!!!???" sambil nunduk nunduk. Serius, ini ada ya kota isinya kaya begini?!</li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #93c47d;">Kalau membantu, bener-bener sampai tuntas. </span>Pernah malam hari pertama kali gue ke supa, dengan polosnya gue nyari bakso daging sapi. Petugas supa langsung lari. Iya, lari. bukan lari dari kenyataan atau kabur ya.. lari ngecek stock dan bener-bener memastikan kalau barang ada atau engga. Meanwhile gue di tempat lain biasanya nanya barang, petugasnya jalan pelan, ngobrol dulu, main hape... hmm. Terus pas fuyu yasumi, pas kita ke Nagoya for the first time, kita kebingungan buat nyari line yang tepat. Kita akhirnya tanya ke warlok.. yang terjadi adalah malah dianterin ke lokasi (sambil latihan bahasa Inggris katanya). Terus lebihnya lagi, pas ke Tokyo, kita cuma nanya peron kereta, malah ditanya tujuan ke stasiun mana, terus malah dianterin sampe stasiun (padahal jawabannya simple lho, tinggal tunjuk peron seberang). Pas kita bilang ngga apa ditinggal aja.. malah bilangnya "aah.. just in case! daijoubu!" </li></ul><div style="text-align: justify;">Dan banyak lagi kebaikan-kebaikan yang bisa kita contoh dan kita terus amalkan hingga nanti kembali ke tanah air.</div><div style="text-align: justify;">Di sini, memang terkenal sebagai negara yang cocok untuk orang-orang introvert (terutama ditunjang dengan teknologi self servicenya dan orang-orangnya yang juga jujur), tapi bukan berarti orangnya cuek banget sama keadaan sekitar ya. Gue justru agak heran, sama yang bilang orang-orangnya cuek-cuek, kaya, wait, cueknya dalam rangka apa dulu nih? kalau cuek sama urusan pribadi orang lain ya wajar aja. Tapi kalau cuek sama orang yang tampak membutuhkan bantuan... kayanya engga deh. </div><div style="text-align: justify;">Berapa kali gue dibantu sama warga lokal.</div><div style="text-align: justify;">Cuma gara-gara gue kesusahan pasang gedongan pas Jappy lagi tidur sesampainya di supa, sampai orangnya bener-bener nungguin gue "mama.. daijoubu desu ka?" padahal gue udah bilang daijobu.</div><div style="text-align: justify;">Cuma gara-gara gue kesusahan parkir sepeda karena boncengan Jappy yg guede.</div><div style="text-align: justify;">Cuma gara-gara jatoh gara-gara melintas di turunan jalan.</div><div style="text-align: justify;">Cuma gara-gara Jappy tidur pas habis bayar belanjaan di Supa, belanjaan gue dimasukin ke tas belanja sama kasirnya (iya, di Jepang tuh kita masukin belanjaan kita sendiri ke tas belanja, jadi antrian di kasir ngga puanjang gara-gara kelamaan nata-nata barang)</div><div style="text-align: justify;">Cuma gara-gara gue kesusahan naik di tanjakan, kakek-kakek bantu gue dorong sepeda dari belakang (padahal guenya aja yg lupa nyalain power assist)</div><div style="text-align: justify;"><blockquote><b><span style="font-size: medium;">Just a little gesture with supermassive impact❤️</span></b></blockquote></div><div style="text-align: justify;">By the way tadinya gue mau sekalian cerita soal gue ketemu teman-teman lama di Jepang. Tapi nanti aja deh di lain waktu, post jurnal kali ini gue mau membahas tentang never ending learning gue aja, di mana gue sadari gue harus terus belajar buat jadi lebih bermanfaat lagi. Alhamdulillah, pengalaman living abroad pertama gue di Jepang sangat berkesan. Selanjutnya kemana lagi kita?</div><div style="text-align: justify;">Kemana pun kita pergi, dimanapun kita tinggal, baik lanjut pindah ke negara lain, pindah kota lain, kembali ke home town, itu bukanlah suatu down grade. Itu terbaik dari Allah.</div><div style="text-align: justify;">Dimanapun tempatnya, semoga kita terus bisa menjadi orang yang bermanfaat, banyak bersyukur, dihindarikan dari ke-khilafan, seperti ilmu padi, yang semakin tinggi, semakin merunduk.</div><div style="text-align: justify;">Semoga keluarga gue bisa jadi orang yang bermanfaat kedepannya.</div><div style="text-align: justify;">Aamiin</div><div style="text-align: justify;">(ini mode sedikit bijak)</div></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-39051826797504009842023-07-15T17:06:00.003-07:002023-07-15T17:06:33.642-07:00Blogger instead of Vlogger<p> <span style="text-align: justify;">Sharing sedikit karena ketrigger post salah satu temen gue yang memutuskan untuk cabut dari blogspot. Agak sedih juga, padahal gue udah baca blog dia dari jaman kita kenalan pas SMA dulu, which is 13 tahun yang lalu, dan kita udah ngeblog dari jaman SMP, dimana lagi hype banget tuh blog gara-gara Raditya dika. Gue inget hampir semua temen gue punya blog, yang isinya ga jelas, nulis cerita karangan dia, nulis cerita liburan, dll dll.</span></p><p style="text-align: justify;">Good old days has ends. Sekarang kita menyambut Brand new days.</p><p style="text-align: justify;">Sekarang perkembangan teknologi udah semakin canggih, orang-orang juga udah pada beralih dari blogger, menuju ke vlogger. Seyuyurnya, vlog memang lebih interaktif sih daripada blog, dan lebih effortless juga buat para penikmatnya, yang mana (ini menurut gue pribadi) kalau blog tuh kita harus baca, sementara vlog tuh bisa dilihat, bahkan juga bisa cukup didengerin aja, jadi bisa disambi, disambi sambil nyetrika, sambil kerja, sambil nyetir, bisa menikmati vlog (yg dinikmatinya audionya aja yaa kalau disambi, kaya podcast gitu)</p><p style="text-align: justify;">Tapi, kenapa gue tetap memutuskan buat nge-blog aja ketimbang nge-vlog?</p><p style="text-align: justify;">Berikut beberapa alasan gue, mengapa gue memutuskan untuk tetep nge-blog aja ketimbang nge-vlog.</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li><span style="color: #6aa84f;">Ngga jago public speaking</span>. Walaupun gue orangnya banyak omong, tapi giliran disuruh speaking, gue ngga bisa! Pernah gue dipaksa jadi MC (gara-gara alesannya, gue suka ngomong. apadeh? padahal gue pendiem banget kan...) jadinya hancur sehancur-hancurnya. Gue juga ga pede liat muka gue sendiri di vlog. Dan.. gue kurang suka sih denger suara gue yang direkam gitu. aneh aja.</li><li><span style="color: #93c47d;">Blog adalah salah satu zona nyaman. </span>Bukanya ngga mau out of comfort zone, tapi gue nyamannya begini, for now. Daripada ga gerak-gerak dengan alasan gue ngga nyaman, kenapa ga ngelakuin hal yang bikin kita nyaman dulu aja? Yes, gue sangat lebih merasa nyaman ketika menulis ketimbang harus speaking. </li><li><span style="color: #93c47d;">Gue masih suka baca blog orang, </span>terutama travel blogger. Salah satu blog orang yang masih gue baca adalah <a href="https://www.thepoortraveler.net/" target="_blank">Poor Traveler.</a> Kaya, gue bisa baca dimana aja, di kereta, di rumah buat referensi, tanpa harus ulang-ulang kalau gue ke-skip informasi, dan gue pun sering juga baca blog ketika ada di tempat wisata gitu, kaya misal gue lagi cari informasi soal prayer room, terus gue googling untuk cari info ketimbang cari di youtube, kaya lebih nyaman gitu ajaa.</li><li><span style="color: #93c47d;">Ngga punya waktu untuk edit video.</span> Kalau pagi, mending gue nyuci baju. Kalau siang, kadang gue pas lagi ngedraft, anak gue narik-narik minta diajak main. Malem gue tidur atau baca webtoon... sementara gue kalau ngedit video lamaaa banget, karena kadang keasikan, atau lama di ngutek-ngutek software. Buat sekarang, maaf, ngga dulu.</li><li><span style="color: #93c47d;">Hemat quota</span>. Gue nyebayangin aja, kaya misal orang buka twitter, sepertinya lebih hemat quota daripada buka instagram (pas ngga lagi pakai wifi) jadi gue merasa ketika kita butuh informasi di luar rumah, lebih nyaman untuk baca blog daripada liat vlog (ya karena di luar kan agak takut mengganggu orang lain yaa kalau buka vlog, kecuali lagi pake ear pods) Tapi balik ke kenyamanan masing-masing aja sih, ini cuma pendapat gue pribadi aja yang buat sekarang lebih suka membaca informasi daripada menonton informasi.</li></ol><div>Itulah temen-temen, beberapa alasan ngeles kenapa gue prefer nge-blog daripada nge-vlog, untuk sekarang. Karena sekarang gue adalah full time ibu rumah tangga, akhirnya gue memutuskan untuk membangunkan blog gue dari tidur panjangnya, karena males juga kan kalau harus bikin blog baru, dengan tujuan yang sama, yaitu sharing (dan sekarang blog gue mengemban tugas baru, sebagai life journal gue).</div><div><br /></div><div>Dear blogspot, servernya bertahan terus ya sampai selama-lamanya.. jangan kaya server blog gue yang lama dulu... hilang ditelan internet, yah mungkin itu cara Allah untuk menutup aibku.. 😂</div><div><br /></div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/qDZjsER4TMs" width="320" youtube-src-id="qDZjsER4TMs"></iframe></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><div style="text-align: justify;">Ohiya, ngga lupa salah satu alasan gue memilih nge-blog,</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div style="text-align: justify;">Karena bapack suami sudah nge-vlog ya ges.</div><div style="text-align: justify;">Cekidot yutub kita! Jangan lupa <a href="https://www.youtube.com/@firdanassahab" target="_blank">subscribeee</a>!</div></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-26790891959901700842023-07-01T04:34:00.005-07:002023-07-15T17:19:56.030-07:00Kolektor Minyak di Jepang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimACmOPaBw5DO88Ah7XaejMgyhoV-F8UycH_5_TQvx7tV6PHD7HFpMVszGxsv69ZtMCuTXcA4tFnmGnmiVTJgjovIlS59RA7Wi9y8VLEPBwJOAWWtPHDtWADcx3b4RjL2i7VdqBCtx7mjL4DRV145VaZuNovddrg7L084Q3zf5_zmimR3odyfASXDy-Vs/s4032/IMG_1554.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimACmOPaBw5DO88Ah7XaejMgyhoV-F8UycH_5_TQvx7tV6PHD7HFpMVszGxsv69ZtMCuTXcA4tFnmGnmiVTJgjovIlS59RA7Wi9y8VLEPBwJOAWWtPHDtWADcx3b4RjL2i7VdqBCtx7mjL4DRV145VaZuNovddrg7L084Q3zf5_zmimR3odyfASXDy-Vs/s320/IMG_1554.HEIC" width="240" /></a></div></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">beberapa minyak-minyakan yang gue bawa ke Jepang dari Indonesia,</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">maaf ga semua kefoto yaa.</span></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Halo!</p><p style="text-align: justify;">Seperti yang kalian tau, minyak-minyak tuh di Indonesia buanyak banget. Bukan cuma minyak goreng, tapi minyak-minyak kesehatan (apa ya sebutannya? Minyak penyembuhan? Minyak ikhtiar?) nah, berhubung gue yakin betul di Jepang tuh para minyak ini akan sangat sulit ditemukan.. dan kalaupun ada yang jual gue yakin harganya akan di mark up bak tiket coldplay yang sudah direngut oleh para calo, akhirnya gue memutuskan buat membawa beberapa jenis minyak-minyakan untuk kebutuhan survival di negeri 4 musim yang notabene gue ga tau, bakal se ekstrim apa sih?</p><p style="text-align: justify;">Berikut beberapa oil oil yang gue bawa ke Jepang, cekidot!</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><ol><li><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Telon</span></div><div style="text-align: justify;">Tentunya gue bawa minyak telon buat anak gue. Beberapa dokter anak yang gue temukan pernah memberi gue informasi, kaya "Bu, anaknya ga butuh minyak telon. Pakein aja baju hangat, toh bayi di Eropa yang negara bersalju aja ga ada tuh pake minyak telon?" Tapi karena sebuah kebiasaan orang Indonesia begitu (dan gue juga suka banget baunya..) akhirnya gue bawa minyak telon dengan berbagai pilihan rasa hasil hunting di booth PRJ, dipakai setiap Jappy habis mandi atau pas lagi sakit perut centil.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div></li><li><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Telon + Lavender / Minyak Lemongrass (Minyak Sere)</span></div><div style="text-align: justify;">Tidak hanya minyak telon mainstream, gue juga bawa minyak telon plus (yang plus lavender atau plus minyak sere/lemongrass) fungsinya tentu untuk menghindari nyamuk dan serangga di musim panas. Karena kebetulan saat itu gue datang di musim panas, jadi minyak-minyak ini gue bawa sebagai amunisi.<br /><br /></div></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Kayu putih</span><br />Kalo ini buat gue sama Firdan. Lebih tepatnya, buat kita pas lagi ada masalah sama perut. Kaya misal lagi mules, ato perut rasanya kaya abis diobok-obok taifun gara-gara khilaf makan aneh-aneh dan over. Gue suka kebiasaan sih pake minyak kayu putih habis mandi, pure bener-bener karena kebiasaan dari kecil. Entah kenapa, Firdan tiap nyium bau-bau beginian bawaannya mau sendawa mulu.<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Menthol (Roll on)</span><br />Gue sebenernya kurang cocok pakai minyak angin roll on, karena bawaannya kaya semriwing gitu. Ini gara-gara pas SMP pernah pas naik angkot, sebelah gue ibu-ibu bersolek cantik, duduk depan jendela, pakai minyak angin roll on yang baunya sudah kita tau, terus anginnya ketiup ke muka gue terus entah kenapa gue jadi semriwing gitu (lho kok curhat?) Tapi karena minyak angin ini compact, gue bawa beberapa dari Indo dengan berbagai rasa dan merk. (Gue suka yang merk tolak angin, baunya agak-agak nuansa rempah gitu)<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Tawon</span><br />Minyak tawon ini gue bawa yang kecil banget, karena menurut gue ini penting tapi gue kurang suka sama baunya. Kalo orang dulu kan biasanya buat pijit ya, nah gue pakai ini buat keringin luka biasanya, jaga-jaga misal gue jatuh, lecet, terus pas udah keringan dikit, biasanya gue kasih minyak tawon biar lebih cepet keringnya (lagi-lagi ini kebiasaan).<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak VCO</span><br />Sebenernya gue punya minyak VCO ini karena paketan pas beli di booth konicare bareng minyak-minyak lainnya. Ternyata, minyak ini tuh enak banget buat pijit-pijit. Gue suka yang merk konicare, karena ada sedikit kayu putihnya, jadi juga bisa ada kesan hangat gitu pas dipijit, terus baunya juga enak banget. Ohiya sekedar info, karena ini minyak VCO yang mengandung minyak kelapa, ketika musim dingin tiba (bahkan dari musim gugut) minyak ini membeku. Jadi misal mau dipakai, biasanya gue keluarin dulu dari lemari, terus gue biarin semalaman di ruangan berpenghangat. Gue belum menemukan metode lain selain itu untuk melelehkan minyak, apa diketekin bisa ya?<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak kutus-kutus</span><br />Minyak yang sudah tidak asing lagi, kutus-kutus. Ini baunya so far ga mengganggu buat gue (karena gue suka bau rempah), dan pas digosok juga memberi kesan hangat gitu. Gue suka pakai buat pijit-pijit kaki pegel atau pas kerokan masuk angin (iya, gue salah satu pengguna alternatif kerokan kalo masuk angin). Mirip seperti VCO, ia turut membeku ketika musim gugur menjelang musim dingin tiba.<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Baby Oil</span><br />Kalo ini udah ga asing kan? Pasti kalian bakal familiar baby oil tuh sama bentukan merk Johnsson Johnsson yang botol warna pink. Minyak ini juga bisa dipakai buat pijat-pijat dan buat membantu melembabkan kulit kering di musim dingin. Tidak seperti VCO dan kutus-kutus, minyak ini tidak turut membeku! Btw, minyak ini tersedia juga di drugstore Jepang, cuma harganya lebih mahal dari yang di Indonesia ya. Bebas mau bawa atau engga, sama-sama ngga ribet menurut gue.<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Rambut Bayi</span><br />Guys, di Jepang ngga ada minyak rambut bayi ya! Kebiasaan gue salah satunya adalah pakaikan Jappy minyak rambut, karena rambut Jappy kan keriting ya, jadi suka gue klimisin pake minyak rambut. Gue bawa 2 botol, dan masih aman stocknya so far. Kemarin habis lebaran, ayah ibu sempat kirim lagi 2 botol Zwitsal. Minyak rambut buat Jappy tuh lumayan wajib, karena buat menata rambut juga, hehe. Yakali gue pakein pomade.<br /><br /></li><li style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">Minyak Wangi</span></li></ol><span style="text-align: justify;">Di Jepang, minyak wangi untuk bayi s/d toddler, balita, dll juga ga ada. Gue pernah sempat cek di amazon Japan, ada sih minyak wangi cologne Johnsson&Johnsson gitu, tapi harganya kisaran 1.000yen gitu, meanwhile di supermarket minimarket toko ijo & toko oren di Indo harganya cuma belasan ribu... gue cuma bawa 2 biji sih dari Indonesia & ga habis2 karena ujung-ujungnya juga jarang pake juga (kebiasaan ga pake parfum akhirnya, keikut kebiasaan orang Jepang)</span><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tentunya, setiap negara memiliki amunisi tersendiri buat menanggulangi berbagai sakit-sakit basa basi atau penangkal bala serangga yang lebih ampuh tentunya & lebih cocok buat masing-masing negara, kaya di Jepang sini tuh sebetulnya ada mosquito repellent berbentuk plester gitu. Tapi ya yang namanya juga orang baru banget pindah dan belom pernah kesana sama sekali, jadi bener-bener sudah nyiapin amunisi tersendiri gitu, karena buat kaum mager & panik kaya gue, lebih baik menyiapkan dulu sebisa & sebaik mungkin versi gue daripada panik pontang-panting setelah kejadian.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Minyak gini penting ga si sebenernya?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhazxwT0Pv4F-OaLo695brVbhnhbF6sWbmSpBNFkuVywpLi0xWcQrSVjdDFLzIJ0d9_tEVDf5ARtOtVu_jC128-i2QW5w1vsMchRPuZpBK5MVsEI75hqU7EI48BZMYi2w8WK1HbZVp35AssL8mmI55nKA6qvBKXCicT1lpvxxAsjIRQ9l_B5mROU61S428/s4032/IMG_2052.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhazxwT0Pv4F-OaLo695brVbhnhbF6sWbmSpBNFkuVywpLi0xWcQrSVjdDFLzIJ0d9_tEVDf5ARtOtVu_jC128-i2QW5w1vsMchRPuZpBK5MVsEI75hqU7EI48BZMYi2w8WK1HbZVp35AssL8mmI55nKA6qvBKXCicT1lpvxxAsjIRQ9l_B5mROU61S428/s320/IMG_2052.HEIC" width="240" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">intip sedikit yuks perintilan bebayian yang dijual di salah satu drugstore di Jepang.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zNIvu83ZG9TG0o539B6iwruFf1zzP0PvLO8gJGW5X8gaqHVED1cE5Js5XQSkyQC7DuTqHaA6pv44anVVOAmeUcW6iO6m2S0JKOc_SeLzOrl0R0exeiGpwpUEGgb4FhwMRx8LkspQ3TKkFraiqupKbRyywdeAcaHhbDAhkUHHDf5Lbl751QwIbnXarzI/s4032/IMG_2053.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zNIvu83ZG9TG0o539B6iwruFf1zzP0PvLO8gJGW5X8gaqHVED1cE5Js5XQSkyQC7DuTqHaA6pv44anVVOAmeUcW6iO6m2S0JKOc_SeLzOrl0R0exeiGpwpUEGgb4FhwMRx8LkspQ3TKkFraiqupKbRyywdeAcaHhbDAhkUHHDf5Lbl751QwIbnXarzI/s320/IMG_2053.HEIC" width="240" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">siapa yang ngga tau merk ini coba? </span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">desain botolnya aja dari dulu udah top of mind banget menurut gue, identik dengan warna pink.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfNTbrioGLKoYMXYLMXxGQxS9Va_xOQKrCtGGxwKWIWToD-LubLYo3coWo2KoZboTjTcOiqFwC1IL1J9_C8-QhvxTCCQf0CSP1SUVrQWJ_m25I2-3dGcYohtn4QdvceAjjE8Vs8gtUmfnNgtkFFyzFWUVX1P2R5zlrEnzgBkr4p_iDorbeh5PV5bs_Jxs/s4032/IMG_2054.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfNTbrioGLKoYMXYLMXxGQxS9Va_xOQKrCtGGxwKWIWToD-LubLYo3coWo2KoZboTjTcOiqFwC1IL1J9_C8-QhvxTCCQf0CSP1SUVrQWJ_m25I2-3dGcYohtn4QdvceAjjE8Vs8gtUmfnNgtkFFyzFWUVX1P2R5zlrEnzgBkr4p_iDorbeh5PV5bs_Jxs/s320/IMG_2054.HEIC" width="240" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">currently our fav scent.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"> Ini di Indonesia juga ada yaa, lotion varian magrib, kalo kata Jappy.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD65qQC1C6_V7fDdcDsdSGcvWRScUjXsVJX66kwUTxASS-FI8fDbHtJKyNzOpEISrreUMzOX97AGncKp9gDLkR9nm_SrY4Z3-3kkAiXYpw7TJTlOnNPoyu1xLuhB3r2ce7uLOPAFzNSZ_oNtCbF6lLVru7wiWeUXBwNhFSX0wK9VGO9H436A1Sj6W5sik/s4032/IMG_2055.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3024" data-original-width="4032" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD65qQC1C6_V7fDdcDsdSGcvWRScUjXsVJX66kwUTxASS-FI8fDbHtJKyNzOpEISrreUMzOX97AGncKp9gDLkR9nm_SrY4Z3-3kkAiXYpw7TJTlOnNPoyu1xLuhB3r2ce7uLOPAFzNSZ_oNtCbF6lLVru7wiWeUXBwNhFSX0wK9VGO9H436A1Sj6W5sik/s320/IMG_2055.HEIC" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">harganya agak beda yah.. 🙂 </span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">sekitar Rp 90.000 - Rp 100.000 per 330ml.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Lupa kalau di Indo harganya berapa persisnya.</span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZyQHTs24UCJP50zrL765dXdSTPjuM1cG8ebj5YDXeTCg-EoFl1-3B11ZdKxqCKdTECN7v5vdc5K4fL4NDB1Jz3plYUtWhRlaiSAasYFEjkioy0tbp0GR9w4qhkFH2bEu9RTTKpduptWucuAA_NzNkGIZhvGhWVJNvkryev50wWDrHKkMm2wPWHzdM_ZI/s4032/IMG_2056.HEIC" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZyQHTs24UCJP50zrL765dXdSTPjuM1cG8ebj5YDXeTCg-EoFl1-3B11ZdKxqCKdTECN7v5vdc5K4fL4NDB1Jz3plYUtWhRlaiSAasYFEjkioy0tbp0GR9w4qhkFH2bEu9RTTKpduptWucuAA_NzNkGIZhvGhWVJNvkryev50wWDrHKkMm2wPWHzdM_ZI/s320/IMG_2056.HEIC" width="240" /></a></div><p style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Baby oil 300 ml harganya Rp 100.000,<br /></span><span style="font-size: x-small;">alhamdulillah bawa dari Indonesia!</span></p><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><p style="text-align: justify;">Kalo kamu gimana? <br />Mending bawa dari Indonesia, apa beli aja di negara tujuan biar ga ribet?</p><p></p>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-13312445096657712602023-06-11T19:40:00.002-07:002023-06-11T19:40:31.270-07:00Things When You Travel with Kiddos!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUvC4jwwRfIeAs_3MR40gthF01Rw1tSCoGLVC1ASROV1vpT6ig8WYexnyDm5C3OL10tr0SYtfM5oN46890XuYUVUKfKL2-ehU06da2Dr5fnaafd3BDM8n7vUBIL-mrnSAg5V0FJT8RYJ2v182NUjc9-TBafOXIGx0xVqSlmyf4iX3izsTlp-sxEAfS/s1024/6f06acc0-c0b2-4d5f-8af8-0b3e00e2db1a.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="768" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUvC4jwwRfIeAs_3MR40gthF01Rw1tSCoGLVC1ASROV1vpT6ig8WYexnyDm5C3OL10tr0SYtfM5oN46890XuYUVUKfKL2-ehU06da2Dr5fnaafd3BDM8n7vUBIL-mrnSAg5V0FJT8RYJ2v182NUjc9-TBafOXIGx0xVqSlmyf4iX3izsTlp-sxEAfS/s320/6f06acc0-c0b2-4d5f-8af8-0b3e00e2db1a.JPG" width="240" /></a></div><p></p><p style="text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">perasaan syahdu muka senyum padahal masker udah lepek kena air mata, pasti pada pengen ikut semua.</span></p><p>Halo halo!</p><p style="text-align: justify;">Sedikit bercerita, kira-kira hampir setahun yang lalu, gue pergi berangkat ke Jepang berdua aja sama Jappy yang pada saat itu notabene masih berusia 2 tahun banget. Tentunya ini merupakan salah satu hal yang mendebarkan (namun dijalankan saja dengan berbekal yaqueen & Bismillah) buat gue. Tentunya, gue yakin yang berdebar debar dag dig dug duar bukan cuma gueee, tapi pasti Firdan, ayah, ibu, kakak dan adik guepun begitu, karena terlihat dari gelagat mereka yang semaleman ga bisa tidur, cemas, ikut nyiapin barang bagasi dengan kalem namun pasti, dan tangis pelepasan yang khidmat dan syahdu di bandara, yang gue yakin banget, semua kepingin ikut anter gue ke Jepang sampai ke pelukan suami dengan aman & romantis.</p><p style="text-align: justify;">Oke lanjut, jadi pada kesempatan kali ini, gue mau sharing secara agak lebih detail barang-barang apa aja yang gue bawa, karena yang gue share di Instagram itu sebetulnya hanya poin-poin aja, karena keterbatasan ruang.</p><p style="text-align: justify;">Yuk cekidot!</p><p style="text-align: justify;"></p><ol><li><span style="color: #3d85c6;">Diaper & perlengkapan ganti popok.</span><br />Pada waktu itu, Jappy belum lepas diaper. Gue membawa beberapa printilan berganti popok seperti beberapa diaper cadangan, diaper cream, minyak telon dan bedak bayi. Untuk sabun, karena darurat, gue pakai sabun yang ada di toilet bandara / toilet pesawat aja. Sebenernya gw bawa sih sabun cair kecil travel size, tapi tidak mau terlalu ribet, jadi gue pakai sabun yang ada, selama itu aman.<br /><br /></li><li><span style="color: #6fa8dc;">Tisu basah & tisu kering.</span><br />Balada pertisuan ini memang penting, walaupun gue juga bawa sapu tangan untuk seka-seka. Ketika di pesawat, Jappy tuh sempat poopy. Akhirnya gue gantiin Jappy di toilet pesawat. Toilet pesawat sudah dilengkapi dengan meja untuk berganti diaper. Tapi as you know, sempit & gonjal ganjul diatas udara tuh bikin cukup susah buat ganti diaper, cebokinpun gitu. Akhirnya, tisu basah gue basahin lagi pake air, terus gue pakai untuk menyeka bokong Jappy. Terus gue keringin pakai tisu kering. Tisu kering biasanya sudah tersedia (berupa tisu gulung) di toilet. Terus, bekas-bekas pup Jappy di toilet juga gue lap-lap lagi pakai tisu basah, agar tidak dzolim sama pengguna toilet selanjutnya 😢<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Pakaian ganti, Jaket & topi.</span><br />Pakaian ganti juga diperlukan, jaga-jaga aja anak mau mandi, atau jaga-jaga baju kotor kena ngompol, poop, kena makan, kena minuman, dll. Karena waktu itu, kebetulan flight gue tuh jam 6 pagi kalau ga salah, jadilah gue berangkat dari Bekasi jam 2 pagi (bahkan temen-temen dari Karawang berangkat jam 12 malam, pada gak tidur). Gue sih mandi, tapi Jappy cuma lap-lap aja dan diganti bajunya sama nyokap & kakak gue. Gue nyiapin baju jaga-jaga pas transit di Changi Jappy mau gue mandiin (karena transitnya 6 jam), tapi karena ternyata 6 jam itu tidak selama itu, dan Jappy malah keasikan muterin Changi, akhirnya bajunya buat cadangan aja jaga-jaga dia ngompol dll. Jaket & topi gue bawa buat jaga-jaga kedinginan selama di pesawat atau di bandara. Selimut sudah disiapkan oleh maskapai karena perjalanan jauh (7 jam), tapi kalau mau jaga-jaga bawa selimut, monggo dibawa aja selimut travel size untuk anak, jangan bawa bedcover.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Camilan & air mineral.</span><br />Bawa camilan sehat yang bisa dikonsumsi ibu & anak. Gue waktu itu bawanya camilan favorit Jappy (bismillah sehat deh) Jappy suka banget kuping gajah, sereal, lotus biscuit, sama gue sempat jajan Irvins salted egg pas transit di Changi. Ini penting banget buat ganjel perut misal pas laper, karena makanan di pesawat kan mihil ya.. karena kita terbang ke langit, maka hargapun menjulang ke angkasa. Gue juga bawa tumblr isi air mineral. Gue lebih prefer dan menyarankan untuk membawa tumblr, karena kalau misal kena razia larangan bawa cairan ke pesawat, airnya bisa dibuang ke perut. Terus pas di Changi juga ada spot-spot untuk refill air mineral. Jadi lebih nyaman dan hemat aja gitu daripada bawa es kolak atau es melo diplastikin cekek.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Mainan anak.</span><br />Tergantung maskapainya, kebetulan kemarin pas kita naik Singapore Airlines, Jappy dikasih colouring set isinya sticker, buku mewarnai dan pensil warna bertema avengers. Asumsi gue ini karena perjalanan yang jauh dan melelahkan. Gue pribadi dari rumah bawa magic tablet & wipe and clean activities for kids, yang agak menyedihkan pulpennya ketinggalan di Changi pas lagi dimainin berdua sama kakak Rayya.. huhu, semoga ditemukan sama orang yang baik hati dan kita sudah memutuskan untuk mengikhlaskan.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Obat-obatan pribadi.</span><br />Obat-obatan pribadi buat anak & ibu. Waktu itu, gue sudah menyiapkan antimo buat gue dan Jappy (walaupun alhamdulillah so far kita belom pernah mabok kendaraan) sayangnya, antimo Jappy ketinggalan di tas ganti baju dan kebawa umik sampe rumah Indonesia. Pastinya gue bawa transpulmin buat Jappy (karena pas gue baca, transpulmin multifungsi, bisa buat meredakan pilek & sakit perut) kalo buat gue sendiri, gue bawa fresh care, koyo dan paracetamol panadol merah. Sudah kelihatan kan peperangan terhadap perjompoan ini.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Uang tunai.</span><br />Ini penting ya ges ya. Uang tunai. Gue awalnya pun lebih suka pakai debit card, tapi untuk keadaan seperti ini, uang tunai itu sangat amat penting. Kebayang kan kalau misalnya ribet ada problem sama mesin EDC, atau bongkar-bongkar dompet nyari kartu yang VISA? menurut gue uang tunai tuh penting banget. Buat gue, waktu itu gue bawa Rupiah, Dollar Singapore sama Yen. Untuk Dollar Singapore gue ga bawa begitu banyak karena cuma transit aja, tapi alhamdulillah ayah sama ibu kasih gue beberapa dollar dan koinnya juga. Buat Yen, gue bawa 10.000 yen, udah amat sangat cukup buat sekedar beli minum atau jajan di Bandara. Bahkan di hari pertama gue tiba di Jepang, duit gue masih utuh banget karena ga jajan apapun di Bandara (selain karena toko udah pada tutup, juga karena udah keburu ribet urusin bagasi bak bedol village)<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Alat Sholat travel size</span><br />Untuk gue, sudah menyiapkan mukenah travel size yang amat sangat compact dan sajadah lipat travel (ini penting banget buat dibawa selama bepergian apalagi di negara minoritas muslim, karena dibutuhkan banget untuk Sholat darurat, dan kadang suatu tempat tidak menyiapkan mukenah & sajadah). Nah, kebetulan sekali saat berangkat ke Jepang, gue sedang berhalangan, jadi ngga Sholat.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Paspor, visa & jam tangan.</span><br />Ini amat penting dan harus diutamakan. Untuk paspor & visa, saran dari gue adalah diletakkan di tas pinggang atau tas kecil tersendiri yg mudah diraih agar lebih sat set dan gercep. Agak ribet sih misal paspor, visa & tiket (biasanya disatukan) ditaruh di ransel terus kita kudu ngubek tas ketika ada pengecekan. Tapi, menurut gue.. ini kembali ke kenyamanan masing-masing ya! Dan juga jam tangan, menurut gue sangat penting agar tidak terlambat saat check in, cuma yang perlu diperhatikan adalah, perbedaan waktu antar negara yang harus disesuaikan lagi ketika tiba di negara transit / tujuan. Nah, pada umumnya, jam di ponsel kita tuh secara otomatis langsung berubah menyesuaikan jam di waktu setempat, kaya pas gue sampai Changi, jamnya langsung WIB+1, dan pas sampai di Kansai, berubah lagi jadi WIB+2.<br /><br /></li><li><span style="color: #3d85c6;">Stroller / Hipseat / Gendongan</span><br />Barang-barang ini amat membantu untuk kemaslahatan umat yang membawa balita. Stroller, selain bisa buat lari (apalagi pas di Terminal 3) bisa juga dipakai jadi troli ala-ala. Hipseat & Gendongan juga memudahkan kita menjaga tingkah pola balita yang kalo lagi full battery suka lari kesana kemari dan kalo low battery suka rewel minta gendong 🥺 Kalo gue waktu itu selain bawa Stroller, gue juga bawa gendongan kaos, karena pas ngantuk si Jappy minta digendong, dan gue tentu tidak akan sanggup gendong dengan tangan telanjang, akhirnya si gendongan kaos ini amat sangat membantu gue (walaupun akhirnya pundak gue pegal selama seminggu gara2 balada pergendongan ini) Oh iya, waktu itu gue juga sempat naik mobil Boogey (mobil golf gitu deh) pas di Terminal 3 karena udah hampir last call, jadi lumayan terbantu banget!</li></ol><div>Nah, kira-kira itu dia list disertai sekelumit curhatan tentang pengalaman gue selama perjalanan dari Jakarta ke Kansai (Osaka) yang memakan waktu penerbangan selama 7 jam. Kira-kira, barang-barang gitu too much atau udah pas ya? Atau bahkan kurang? Menurut kalian gimana?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>*P.S : Beberapa barang yang gue sebut merknya, purely bukan iklan ya. Kebetulan emang barang itu yang gue bawa aja, tapi kalo mau endors boleh dong...</div><p></p>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-57624549004682329452023-02-09T18:27:00.003-08:002023-02-09T18:30:48.454-08:00Feels the Snow For The First Time - Takayama GifuHalo!<div>Ketika pertama kali datang ke Jepang, gue datang di musim panas, dimana keadaannya ngga jauh beda sama di Jakarta atau bahkan Bekasi. Panas. Orang-orang di sini pun pakai baju musim panas, baju normal aja yang biasa kita lihat di Indonesia. Ngga ada vibes orang pakai jaket tebal-tebal, jadi pada waktu itu, vibes musim panasnya terasa gara-gara ada suara tonggeret kenceng banget dari pohon-pohon, mirip kaya di puncak atau bogor, tapi lebih heboh karena depan apato kita tuh ada 3 pohon sarangnya tonggeret persis.</div><div><br /></div><div>Sebagai insan yang norak dan belom pernah melihat salju kecuali salju buatan di ice world taman mini (bahkan ke transpark aja belom pernah), kita sangat amat excited menunggu musim dingin, tanpa tau musim dingin tuh dinginnya kaya freezer, dan di daerah kita tinggal sampai saat ini belum ada salju. Pernah ada salju, tapi malam banget turunnya, jam 00.00 😢</div><div><br /></div><div>Akhirnya pada akhir tahun 2022, kita sekeluarga memutuskan untuk jalan-jalan rihlah ke daerah Gifu. Nah, karena kita newbie banget (dan bawa anak kecil) kita memutuskan untuk mencoba pakai travel aja biar ga plonga plongo dan satset.</div><div><br /></div><div>Perjalanan menuju Shirakawa go, kita mulai dari Stasiun Nagoya. Disini kita janjian di Yuri Fountain. Setelah bertemu dengan Guide Tour yg bawa-bawa bendera klook, kita nunggu di spot itu sampai semua peserta berkumpul dan akan memulai perjalanan pada jam 9.00 JST.</div><div><br /></div><div>Ga disangka banget teryata banyak orang Indonesia yg ikut Tour ini. Beberapa dari mereka adalah satu tim di kantor, jadi semacem ada acara outing gitu kelihatannya. Ada juga orang Thailand yg lagi belum ada anak untuk saat ini, dan gemes bgt sama Jappy yg lagi pake baju beruang, masyaAllah.</div><div><br /></div><div>Akhirnya kita cus berangkat ke Gifu dari Nagoya, setelah riweh masukin koper2 dan stroller Jappy di bagasi bus. Gue dan Jappy naik bus duluan buat dapet tempat duduk yang gak terlalu di belakang. Jappy duduknya masih gue pangku, karena masih dibawah 3 tahun dan free.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi-Ko7oTl4eaL6ieRUlHdIToupJtEEk0q2V2EK6zUFNvjzhyvQOQREm_QQxYqWWY7AAGxFECi8C5r5sZtVCLnR6q1wTxuxEUpuWIEOz_w2YFzitxmyxftOlYcguVfZNblHUZMcDmVmxxATtXqMjGHuU5mQ1P8NatdCovJEjR7P9czljFKQtCE0Aoz2m" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi-Ko7oTl4eaL6ieRUlHdIToupJtEEk0q2V2EK6zUFNvjzhyvQOQREm_QQxYqWWY7AAGxFECi8C5r5sZtVCLnR6q1wTxuxEUpuWIEOz_w2YFzitxmyxftOlYcguVfZNblHUZMcDmVmxxATtXqMjGHuU5mQ1P8NatdCovJEjR7P9czljFKQtCE0Aoz2m=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Pemandangan selama perjalanan menuju Gifu dari dalam Bus.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">"Sayang, itu udah salju tau. Tebel banget ya!" kata Firdan.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Wah sebagai orang yg pertama kali banget ngeliat salju tebel (Bahkan di Transworld aja ga pernah, wkwk) kita norak bukan main. (Jujur gue ga tau Firdan sama Jappy norak juga apa engga, pokoknya gue akan menyeret mereka juga dalam jajaran norak biar gue gak sendiri)</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="color: #3d85c6;">"Lah iya salju ya? aku kira sampah sterofom gitu terus disapu ke pinggir jalan"</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="color: #e06666;">"Siapa juga yg mau nyapu di jalan tol?"</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Masuk akal.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Habis itu kita sempet istirahat di rest area dulu sampai akhirnya gue merasakan hujan salju tipis untuk pertama kalinya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgpH9Ji9ie5PFGXrKZvPWzVzoPB54NyxaioIZ9ran1_jSPGC8OBYkjVqnaNaVsUlEvStLuY6PiVRvikaRM-C_U7APeHJkbuxCN5ejpSR3dfeYIAFxzOdwqGUpK9M9oY4uMP6GJ89y3gMI1VoRIwTkmIVmUrPEB-i6AWDZuitPnTlS2XtNxdCLJ2BOf3" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgpH9Ji9ie5PFGXrKZvPWzVzoPB54NyxaioIZ9ran1_jSPGC8OBYkjVqnaNaVsUlEvStLuY6PiVRvikaRM-C_U7APeHJkbuxCN5ejpSR3dfeYIAFxzOdwqGUpK9M9oY4uMP6GJ89y3gMI1VoRIwTkmIVmUrPEB-i6AWDZuitPnTlS2XtNxdCLJ2BOf3=w320-h213" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: small;">Di rest area, bapack Firdan sebagai juru foto kesayangan.</span></div><br /><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Waktu itu kebetulan Jappy tidur, terus kita tawarin sebentar untuk cek popok atau melakukan hal lain (sekedar foto-foto), akhirnya dia main cetak-cetak salju pake duck mold.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lanjut setelah itu kita ke Takayama, di sini kita beli-beli oleh-oleh (omiyage) dan foto-foto di Jembatan merah. Kita juga sempat main salju sebentar dan tentunya, foto-foto lagi. MasyaAllah, bagus banget. Disini gue rasa gue yg norak sendiri ternyata. Gue pingin foto lebay tiduran di salju gitu, tapi rame. Agak malu dan agak ingat umur. Akhirnya untuk kali ini, foto biasa aja...</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhR_UUTJxtEuPt7yNY-S5QP5GDBkMCLkZPQEbU9LiRRln-0195sBwHWbZuCraG6dFRkiekDRhVS3cU3kZokllcKOTVxrjcI5e5hBZacMyuIN74lmiFzERPHKBR0WRTr7Jj4jLSofDo1YLH_qIz0JSh_bA638b4vEjtY1BXEwnG5pjHyhDKjYLqeI326" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhR_UUTJxtEuPt7yNY-S5QP5GDBkMCLkZPQEbU9LiRRln-0195sBwHWbZuCraG6dFRkiekDRhVS3cU3kZokllcKOTVxrjcI5e5hBZacMyuIN74lmiFzERPHKBR0WRTr7Jj4jLSofDo1YLH_qIz0JSh_bA638b4vEjtY1BXEwnG5pjHyhDKjYLqeI326=w240-h320" width="240" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiA7TE65BfUjK5P_iR0sJPmiq2fBiMVwn8pXKSJDcl1kzjegXUEeZimnpIaR4IeXZuf9KRV4hU7DIHmInDxbMSWkQwBlq-h6RVuxd-kVhegUdjvFKMy4gb_YPNf2BPJqQvgyOh5Otx4n7tMG97WkUiX98iTQZqVV753bv0mSb6CWcx14G78SsS79nmD" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiA7TE65BfUjK5P_iR0sJPmiq2fBiMVwn8pXKSJDcl1kzjegXUEeZimnpIaR4IeXZuf9KRV4hU7DIHmInDxbMSWkQwBlq-h6RVuxd-kVhegUdjvFKMy4gb_YPNf2BPJqQvgyOh5Otx4n7tMG97WkUiX98iTQZqVV753bv0mSb6CWcx14G78SsS79nmD=w240-h320" width="240" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiA9ngfi0OP2MKELzdPfi6GuHG9txwdD5QLtFvSvLI5nbRrgmiKxhc5vdlS86UCIaWbguX6OmSqmAfSgVxfwc1DVi_vU7hEW7lYcPZbYHPVrmcwX0VqvPhGpEOLefxb_SP8o5OyGMv_XHI7IAOmBvRS5b0soU8_6deQiPyvEyo2i33aUU376X-FsGYL" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiA9ngfi0OP2MKELzdPfi6GuHG9txwdD5QLtFvSvLI5nbRrgmiKxhc5vdlS86UCIaWbguX6OmSqmAfSgVxfwc1DVi_vU7hEW7lYcPZbYHPVrmcwX0VqvPhGpEOLefxb_SP8o5OyGMv_XHI7IAOmBvRS5b0soU8_6deQiPyvEyo2i33aUU376X-FsGYL=w240-h320" width="240" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhgwgMDh65v24yUH5UCDy5I5gQVWW_G8Fw7eay3aF8137dzcpsEYrjqaiJrNCs2_SKcNnqtnKWyb7V51FSXAyMvJpLX-KGwX0dCl-QgyqHu1gm_aBVhcikMjjREkSATSighItdC4-Xje-LfVxBvUn4xaiPpZfiGH0wGBkjyktmqmLnO3R23_3FEJC1D" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhgwgMDh65v24yUH5UCDy5I5gQVWW_G8Fw7eay3aF8137dzcpsEYrjqaiJrNCs2_SKcNnqtnKWyb7V51FSXAyMvJpLX-KGwX0dCl-QgyqHu1gm_aBVhcikMjjREkSATSighItdC4-Xje-LfVxBvUn4xaiPpZfiGH0wGBkjyktmqmLnO3R23_3FEJC1D" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiWpCT-DMTH1HKtyOqHZOImgIEBHZ-l1UX-D1n6ghry4JGi821pR43-jUofcB6ozCfsnu7_uDKcrKLs1HJLr1AYiN_J67gM-HQ82_d7I_dKf6wk2QS80bf0GTqcIhZt_cDFDZhd_Po2rwTyWpECbvM4u5zgHspFEh0PPVt64HN29vH0wRVRkf94YUj_" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4000" data-original-width="6000" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiWpCT-DMTH1HKtyOqHZOImgIEBHZ-l1UX-D1n6ghry4JGi821pR43-jUofcB6ozCfsnu7_uDKcrKLs1HJLr1AYiN_J67gM-HQ82_d7I_dKf6wk2QS80bf0GTqcIhZt_cDFDZhd_Po2rwTyWpECbvM4u5zgHspFEh0PPVt64HN29vH0wRVRkf94YUj_" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Setelah cukup puas foto-foto, akhirnya kita beli omiyage di beberapa toko. Kita pertama cukup concern sama toko-toko punya penduduk. Biasanya lokasinya kaya lebih tradisional gitu, barangnya cukup banyak (walaupun ga sebanyak yg di toko gede) dan cuma bisa bayar pakai cash aja. Toko pertama yg kita kunjungin yg punya kakek-kakek, orangnya baik dan ga ngerecokin kita yg lagi rusuh liat2 oleh2. Nyaman lah pokoknya. Tentunya setelah kita selesai membayar, dengan halus dibilang "Arigatou gozaimasu..."</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lanjut kita ke toko oleh-oleh berikutnya, di rumah ini yang punya nenek-nenek dan ibu-ibu. Orangnya juga ramah banget, Jappy yg heboh mau pegang dagangannya, cuma di senyum2in sambil bilang "Kawaii...". Gue yg heboh pegangin tangan Jappy biar ga sembarang pegang-pegang barang karena takut pecah. Di sini, kita beli jajanan biskuit dan permen home made karena Jappy minta. Baru selesai bayar, di luar toko kita ngeliat ada sarung tangan anak-anak. Bapack Firdan akhirnya kembali masuk ke toko buat membayar sarung tangan anak-anak tadi (mengingat Jappy sarung tangannya ketinggalan dan pake kaos kaki di tangan) alhamdulillah muat kaos tangannya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Terus kita juga coba rice cake disitu yg rasanya manis gurih seharga 90 yen aja. Kalau pake ditambah nori jadi 110 yen. Jappy suka sama rice cakenya, alhamdulillah, jadi kita ga usah beli es krim karena Jappy tadinya sempat melirik jualan es krim. Agak heran, dingin-dingin gini kenapa makan es krim😭</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgu2yuiWYehVVppGeeQKjRip_Q2jSZzCkSawkPe6UAQhnktmEgeq_tnjX9VqBlqYQM09bAGUJCz53JWRWpbAWUP_D30wo2I84-TrNujPPbdcH4BWUw7aFP_XJD93kmYq6TjDGpNzkhEWQEP-rboumvkMXRxJlMkzgl046dcjR3Apn9lCD73bI0rL0f1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgu2yuiWYehVVppGeeQKjRip_Q2jSZzCkSawkPe6UAQhnktmEgeq_tnjX9VqBlqYQM09bAGUJCz53JWRWpbAWUP_D30wo2I84-TrNujPPbdcH4BWUw7aFP_XJD93kmYq6TjDGpNzkhEWQEP-rboumvkMXRxJlMkzgl046dcjR3Apn9lCD73bI0rL0f1=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Rice cake rasanya unik banget!</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Setelah ngecek jam, waktu sudah hampir habis buat kita jalan-jalan di Takayama. Akhirnya kita jalan balik menuju arah parkiran bus. Sebetulnya, tepat di deket parkiran bus itu ada toko omiyage juga, toko gede banget. Akhirnya kita coba mampir situ biar ga penasaran. Ternyata harganya sama dengan yang di jual di toko penduduk sana, dan lebih lengkap. Cuma yah, namanya mau mendukung usaha lokal ya, jadi gue tadi memutuskan untuk mampir ke toko penduduk lokal dulu.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Di toko omiyage ini, juga jualan makanan untuk makan siang dan camilan untuk snack. Kita juga belanja beberapa barang yang tadi ngga kita temuin di toko penduduk lokal, kaya snack yang lebih bervariasi, tempelan magnet kulkas yang lebih beragam, boneka-boneka maskot yang lebih banyak pilihannya, dll.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgegFxhUbJMeFdgzhiLUlTPt7XDNUwuYFGGdVEIOSMV7-YT7E64qfQ8DZzn_CjBKrmJFTytiozYcYJpzY3JdyohQtQA6AsmSOZXeD7lYNmZvG2BsAFR1wiZA2Ok6B3q5EiLg9ifNXOT2tksMpFvDH9tlxnXmgBEJBsMvN4oreh18nnmKGCWMJHaexd-" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgegFxhUbJMeFdgzhiLUlTPt7XDNUwuYFGGdVEIOSMV7-YT7E64qfQ8DZzn_CjBKrmJFTytiozYcYJpzY3JdyohQtQA6AsmSOZXeD7lYNmZvG2BsAFR1wiZA2Ok6B3q5EiLg9ifNXOT2tksMpFvDH9tlxnXmgBEJBsMvN4oreh18nnmKGCWMJHaexd-=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Salah satu spot di toko omiyage yang menjual maskot Gifu.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Setelah selesai berbelanja dan kebetulan waktunya juga sudah habis (maklum yaa kalau ikut travel waktunya terbatas banget) kita balik ke bus lagi untuk melanjutkan ke perjalanan berikutnya, ke Shirakawa Go! Tapi kayanya bakal gue lanjutin di postingan berikutnya aja, dikarenakan sudah agak cukup lama ninggalin Jappy nih, yang dari tadi asik sendiri makanin kuping gajah sendirian. Waktunya ngemong anak dulu! Bye!</div></div></div></div></div></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0Takayama, Gifu, Japan36.1461317 137.2521597.8358978638211525 102.095909 64.456365536178851 172.408409tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-35334687135410046172023-01-12T04:43:00.003-08:002023-01-12T04:46:00.763-08:00a Very Short Trip to Nagoya<p>Halo!</p><p>Kali ini, gue mau menceritakan sekelumit kisah ketika kita mampir ke Nagoya (mumpung ingatan masih fresh). Jadi, rencana awal kita tuh pergi ke Nagoya karena mau ke Takayama dan Shirakawa-go lewat sini, karena travel kita emang berangkat dari Nagoya, plus mau ketemu sama temen kantor gue yang lama, namanya Rizal. Akan tetapi, ternyata memang belum rejeki untuk ketemuan dulu karena abang Jali ternyata ada jadwal makan-makan bareng temen sekantor 😢 tapi ga papa, siapa tau next ternyata ketemuannya di Osaka? atau malah di Jogja? Random.</p><p>Jadi, kita memang ke Shirakawa go naik travel. Why? Ada beberapa pertimbangan di sini (selain yang emang kita kurang explore aja kalau tau ada nohi bus buat ke Shirakawa go dan Takayama gifu)</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Sebetulnya, ke Nagoya atau Takayama bisa naik bus, tapiiii kita takut anak kita kurang nyaman perjalanan 5-6jam, takut juga kalau ganggu kenyamanan orang lain di bus, atau dia cranky.</li><li>Kalau by travel, kita tinggal duduk manis aja. (ini pertimbangan terbesar kita) plus jelas, karena ada guide buat ditanya-tanya.</li><li>Minusnya adalah, waktunya sangat amat terbatas ya. Bener-bener buru-buru dan kurang puas aja mainnya.</li></ol><div>Itu dulu sih ya, nanti kita bahas aja di post selanjutnya khusus tentang winter trip ke Takayama dan Shirakawa-go.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiG6ntUd-Wpen6B7BfOijAILcjNLysvFgxFCL-alwPIJqKjGjbBudVptzE2usXydgIC6DJKxKFb8PuN7eZfTsNXHDfYqMDRduvpSGzwNS1OsNTqPqHYtbgzF2EZ_9lDSKyWapIGivmWblr1DNBIyVz0O1keUmE2lF95lofww12jD8foVSQyWdmYdhSD" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiG6ntUd-Wpen6B7BfOijAILcjNLysvFgxFCL-alwPIJqKjGjbBudVptzE2usXydgIC6DJKxKFb8PuN7eZfTsNXHDfYqMDRduvpSGzwNS1OsNTqPqHYtbgzF2EZ_9lDSKyWapIGivmWblr1DNBIyVz0O1keUmE2lF95lofww12jD8foVSQyWdmYdhSD=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">touch down di Nagoya Station, depan Yuri Fountain</span></div><br /><br /></div><div>Nah, pertama touch down di Nagoya, bapack Firdanlah yang menjadi seksi angkut-angkut dan dorong-dorong koper. Nah, salahnya kita adalah, kita tuh pakai koper yang ukuran 20kg (gue ga hapal liternya berapa), dan tas travel yang dicangklongin diatas koper, karena ini kan kali pertamanya kita naik shinkansen ya, belum tau medannya bijimana, yang ternyata area kaki penumpang tuh cukup luas buat bawa koper haji sekalipun menurut gue. Jadilah bapack Firdan cukup kewalahan membawa bawaan pakaian untuk 3 orang dan bahan pakan untuk 10 hari kita ngebolang.</div><div><br /></div><div>Kita dorong-dorong sambil jalan kaki ke hotel. Di Nagoya, kita nginep di Hotel Trusty, jaraknya kira-kira 1-1,5 km dari Nagoya station, agak pe er sebetulnya ya untuk jalan kaki sambil dorong koper heboh & stroller. Akhirnya kita sampai di hotel kira-kira jam 5an which is udah maghrib kalau pas winter di Jepang. Padahal rencananya kita mau ke art museum sore-sore di golden hour biar ciamik pas foto-foto.</div><div><br /></div><div>Kita keluar hotel kira-kira jam 6an lah abis sholat magrib, dan sudah gelap gulita gegap gempita. Ga deng, lebay. Ya intinya udah ga seindah kalau ada sinar mentari aja. Yauds kita jalan kaki ke Nagoya art and science museum dan ya, udah tutup dong ya pastinya. Kita akhirnya foto-foto aja di depan roket-roket disitu.</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjuwL88UnRppKZnT5ksPFuFqXlzVoGsu1Vo1SWrnEAIzA3mCrT5Rdh6XmoKqRjuWyinbxmnWUL9gPMIhUAhoGgDbAYL6bYODhu1ccMOhH6Go-DtR38l_6_pVSOqRt2eXo3-Wo5jc8rpAgOaGfTUDjlXy3lEhuaOP84sGgiKETcrvQ0_uGJLYj2__2MR" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjuwL88UnRppKZnT5ksPFuFqXlzVoGsu1Vo1SWrnEAIzA3mCrT5Rdh6XmoKqRjuWyinbxmnWUL9gPMIhUAhoGgDbAYL6bYODhu1ccMOhH6Go-DtR38l_6_pVSOqRt2eXo3-Wo5jc8rpAgOaGfTUDjlXy3lEhuaOP84sGgiKETcrvQ0_uGJLYj2__2MR=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Landmark Nagoya art & science museum, langsung auto play lagu ESQ atau interstellar</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmS4SqcKwK_THq_jgfFYGeefpP8kAlLbG_4_iCGah0o8JoYuANCEIeQ_E5FvRfrbKNWB9tOXVXX8NNR07sxK_ZyFTR9SFXsQBNXtCeNdWGNetJ12GXGOJgNrLst2vWyql2vaBBDXLdDbOlQT4dZtQLaX126QdC4jI2upZI4BTIbLTsUlVDXlkveL8O" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmS4SqcKwK_THq_jgfFYGeefpP8kAlLbG_4_iCGah0o8JoYuANCEIeQ_E5FvRfrbKNWB9tOXVXX8NNR07sxK_ZyFTR9SFXsQBNXtCeNdWGNetJ12GXGOJgNrLst2vWyql2vaBBDXLdDbOlQT4dZtQLaX126QdC4jI2upZI4BTIbLTsUlVDXlkveL8O=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgLjL3eIHmjLGBIZhSCLjNG0d8bzsAnC6tLxrp7PNGNZpE6BIV3sMFM31rXJk2L-BbJdaIToHHb-6leQ1ql7GbkcF3Tm8cnLTR_hYgN7MooAgQ92eyVvHTybZosY9aoLiG47u_lxBlHAHZ24m2gU7VScakYhcbWYccT1eC5UX-U3Eg-oznaoazi_iY3" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgLjL3eIHmjLGBIZhSCLjNG0d8bzsAnC6tLxrp7PNGNZpE6BIV3sMFM31rXJk2L-BbJdaIToHHb-6leQ1ql7GbkcF3Tm8cnLTR_hYgN7MooAgQ92eyVvHTybZosY9aoLiG47u_lxBlHAHZ24m2gU7VScakYhcbWYccT1eC5UX-U3Eg-oznaoazi_iY3=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij6ZErZsy_yA9zfRU1SQHSgDzbLhovIhiHe0A8-MqEmpNn3nX3zqxwGUyRX674qL8zrHlTWrYmP7C36c7ICbEjxm5KgPp8HeSCLBlpClqXKEn5bc_I-HtFMJJ7RGps3ceq98HXpj3539K8p1BKn8fickh5ufw8inK8i0ckueywcVPM0utI6hfwt4Kq" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij6ZErZsy_yA9zfRU1SQHSgDzbLhovIhiHe0A8-MqEmpNn3nX3zqxwGUyRX674qL8zrHlTWrYmP7C36c7ICbEjxm5KgPp8HeSCLBlpClqXKEn5bc_I-HtFMJJ7RGps3ceq98HXpj3539K8p1BKn8fickh5ufw8inK8i0ckueywcVPM0utI6hfwt4Kq=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjo2G24Nq_wtrSKyXzbL90UDZ5hSofiFRCephsmSO18nnc6KCcmY7iDffz_r-rF77Bh9E3h1qvXRIMZ2v8yZy64qeVZBWOFmlomb5BY8U4HnETOnZdYMhHnq3OqTvk4ot9dZ7hx5o4XqepCOMdstg2-e6e1toAAAjXlbh5hmnjC8z9AZBExB9wQ8PSU" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjo2G24Nq_wtrSKyXzbL90UDZ5hSofiFRCephsmSO18nnc6KCcmY7iDffz_r-rF77Bh9E3h1qvXRIMZ2v8yZy64qeVZBWOFmlomb5BY8U4HnETOnZdYMhHnq3OqTvk4ot9dZ7hx5o4XqepCOMdstg2-e6e1toAAAjXlbh5hmnjC8z9AZBExB9wQ8PSU=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Sekelumit penampakan roket-roket di luar.</span></div><div class="separator" style="clear: both; font-size: small; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ngga lama foto-foto, kita <strike>diusir </strike> diinfo penjaga kalo museumnya mau ditutup, jadi kita ngacir deh. Lanjut jalan-jalan ke mirai TV tower kira-kira jalan kaki 1,5 km dari museum. Di tengah jalan menuju mirai TV, kita nemu sekolahnya Kojiro Hyuga. Yang pernah nonton Captain Tsubasa pasti tau.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiIcM_6IzFXRYeyclS6gpKtG64cAMRBNCmvtjVPLVTzwx8A3ucBP1BGKhtURi9JEWPK9IbrPy9huuOxC00y4k7QQf-nQC6fCcLVgu8o-wVZwyRdWfaNPYqidj6_qSQM4sg0JNbNssAI7473EgdzFeX3QA01QCho4VDTwqQns10LkP86sFclzWNIQTiQ" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiIcM_6IzFXRYeyclS6gpKtG64cAMRBNCmvtjVPLVTzwx8A3ucBP1BGKhtURi9JEWPK9IbrPy9huuOxC00y4k7QQf-nQC6fCcLVgu8o-wVZwyRdWfaNPYqidj6_qSQM4sg0JNbNssAI7473EgdzFeX3QA01QCho4VDTwqQns10LkP86sFclzWNIQTiQ=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Padahal Tsubasa dapet beasiswa juga buat sekolah di Toho, hais.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Lanjut deh kita jalan lagi di tengah dinginnya malam, walaupun ngga lagi turun salju, tapi anginnya wah, lebih parah dari cinta deh, karena love is like a wind kan, you can't see it but you can feel it. Tapi ini dasyat banget.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Akhirnya sampailah kita di Mirai tv tower yang ternyata oh ternyata layout dan bentuknya cukup mirip sama eiffel tower.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="font-size: medium;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><div class="separator" style="clear: both; font-size: large; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjDKml0iUDh7EK-7eXJ3BIsCykwy8aFH5FxqIWtPaLd-C8yAoDlQNVYCGcUDxQqNPTUyCoBIzzIO1q6S3LrKiWvJZe_-wlZEhmvt_t6GuAPMxYmYLrbTnGPjVP7W37rTfEgf64ArMqwIUKXHxUkPPJJC0_-qhah-aPEL2FYYZODtWi2sjzSn0883FUR" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjDKml0iUDh7EK-7eXJ3BIsCykwy8aFH5FxqIWtPaLd-C8yAoDlQNVYCGcUDxQqNPTUyCoBIzzIO1q6S3LrKiWvJZe_-wlZEhmvt_t6GuAPMxYmYLrbTnGPjVP7W37rTfEgf64ArMqwIUKXHxUkPPJJC0_-qhah-aPEL2FYYZODtWi2sjzSn0883FUR=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;">Akan saya anggap sebagai panggilan untuk Europe tour, colek bapack Firdan.</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Karena kita clueless ngga tau mau kemana lagi, akhirnya kita ke Sakae aja yang deket situ. Karena sayang banget kan kalo udah jauh-jauh terus malah tidur di hotel aja, kaya pindah tidur doang jadinya. Kalo ga ganggu mah, Jappy udah gue ajak berkemah atau tidur di capsule hotel kali. Untung gue masih bermartabat sebagai ibu, dan mementingkan kenyamanan bersama.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Di Sakae kita cuma jalan-jalan strolling around aja sih, ngeliatin orang main ice skitting (yang di Jakarta juga buanyak sky rink nya) sama ke daiso karena mau beli potongan kuku. Terus kita juga naik ke atas towernya buat ngeliat Mirai tower dari atas, tapi gue ngerasa jetlag, ga tau karena gue yang abis naik Shinkansen atau emang lantai kacanya goyang-goyang kalo tiap ada orang lewat. Karena jiwa ibu-ibu bijak yang khawatir akan keselamatan keluarga mulai bergejolak di hati gue, akhirnya ngga lama-lama, gue ajak para lelaki ini turun dan pulang aja karena udah malam juga (mengingat perjalanan esok hari masih panjang)</div><br />Terus di tengah perjalanan, gue suruh Jappy pakai sarung tangan, eh ternyata, sarung tangan anak gue ini ngga ada! Si bapack langsung gempar karena tadi dia yang mengemban amanah untuk membawa sarung tangan anak. Gue udah masang muka bete tuh tapi berusaha tetep kalem. Akhirnya selama perjalanan pulang, kita mampir ke setiap gerai yang kira-kira berpotensi untuk jual sarung tangan such as Uniqlo, Drug Store, bahkan sampe konbini juga kita babat. Hasilnya? nihil. Kita mencari ide bagaimana baiknya ya? Masa besok ke Shirakawa-go malah ga pake sarung tangan 😭</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Lalu ide kreatif bapack Firdan mulai tercetus dari otak desainernya yang liar.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="color: #45818e;">"Sayang, pakai kaos kaki heat-tech aja!"</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ingin ku amuk. Tapi sudah malam.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Dan akhirnya sarung tangan itu masih terngiyang-ngiyang hingga terbawa mimpi.</div></div></div></div></div></div></div></div><p></p>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-3566182870413011582023-01-12T04:13:00.000-08:002023-01-12T04:13:33.767-08:00Setelah Hampir 6 Bulan Tinggal di Jepang<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhtm4L9jMv9k2ISE5cVdSLQZYK0mk8QegBK5cFMGHh1xs7uoRvlrHp86inFUAxKDxEc8P5TQthczjw5GaDbDNXFPTXo4Nf6Lg1NgmEA9PcdXW2sO4fVQDIgqlzYij2IIHt2XGpBRBUp-IRAgGIPaRY7qnZR56V00e7hAIpPNrRAND1NqQJcu2KMlpz0" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhtm4L9jMv9k2ISE5cVdSLQZYK0mk8QegBK5cFMGHh1xs7uoRvlrHp86inFUAxKDxEc8P5TQthczjw5GaDbDNXFPTXo4Nf6Lg1NgmEA9PcdXW2sO4fVQDIgqlzYij2IIHt2XGpBRBUp-IRAgGIPaRY7qnZR56V00e7hAIpPNrRAND1NqQJcu2KMlpz0=w240-h320" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Pertama kali foto depan landmark glico-man,</span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: xx-small;">Dotonbori, 2022</span></div><br /><p></p><p>Halo!</p><div style="text-align: left;">Ngga kerasa, sudah hampir setengah tahun gue tinggal di negeri Doraemon, setelah 27 tahun tinggal di Indonesia. Apalagi, ini juga bepergian gue kembali setelah terakhir ke LN tuh tahun 2011, itupun deket, ke Singapore aja. Dan kali ini, gue berangkat naik pesawat 7 jam bareng toddler usia 2 tahun.</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Setelah kurang lebih 6 bulan tinggal di sini, yang dirasakan adalah, masih so far so good. Jujur, tinggal di negara maju tanpa hutang tuh enak. Alhamdulillah, kita sering dapat tunjangan disini, yang paling kerasa menurut gue, adalah tunjangan anak (ini tergantung usia dan daerah masing-masing ya). Tiap bulan, kita dapat tunjangan untuk keperluan anak, dan ditransfer ke rekening masing-masing tiap 3 bulan. Kita juga dapat bantuan tunjangan kenaikan harga gas karena belakangan ini harga kebutuhan rumah tangga naik. Selain itu, kita juga dapat tunjangan kesehatan, untuk anak, berobat di klinik manapun cukup bayar 500 yen saja include penanganan dokter dan obat, hehe, alhamdulillah!</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Apakah tinggal di sini lebih enak tinggal di Indonesia?</div><div style="text-align: left;">Plus minus lah saudara-saudara.</div><div style="text-align: left;">Untuk kelebihannya apa aja, udah pasti sering banget kan kalian dengar dari sosial media dan internet?</div><div style="text-align: left;"><br /></div><div style="text-align: left;">Kelebihan tinggal di Jepang menurut gue:</div><div style="text-align: left;"><ol style="text-align: left;"><li><span style="color: #93c47d;">Tertib.</span> Banget.</li><li><span style="color: #93c47d;">Bersih.</span> Sampah adalah tanggung jawab masing-masing. Bahkan tempat pembuangan sampah dipasang cctv buat mantau, apakah penghuni buang sampah tepat pada waktunya?</li><li>Di tempat gue tinggal, <span style="color: #93c47d;">sunyi</span> (kalo kata orang sini, Shizuka desu). Gue udah lama banget ga terlibat dan ga melihat kemacetan, hampir ga ada bunyi klakson, kecuali ada hal darurat (kaya misal ada truck gede mundur, di belakangnya ada mobil)</li><li><span style="color: #93c47d;">Tunjangan</span> (yang tadi sudah gue ceritakan)<br /></li><li><span style="color: #93c47d;">Aman.</span> So far ya ini, alhamdulillah aman.</li><li>No pungli, so far. Karena orang sini tuh terkenal dengan "budaya malu", jadi kalo mereka menerima uang suap ga jelas atau uang ga jelas, mereka malu.</li><li>Karena gue tinggal di daerah Osaka, orang-orang terkenal <span style="color: #93c47d;">ramah</span> :)</li><li><span style="color: #93c47d;">People mind their own business.</span></li></ol><div>Sementara yang bikin gue sometimes mikir "ah.. ini enakan di Indo.."</div><div><ol style="text-align: left;"><li><span style="color: #e06666;">Ga ada masjid</span>, kalaupun ada, jaraknya jauh, harus naik kereta.</li><li><span style="color: #e06666;">Mahal</span><span style="color: #ea9999;"> </span>:( Sayur organik dan fresh mahal, kalo yang frozen mahal tapi gak semahal yang fresh.</li><li><span style="color: #e06666;">Agak tricky untuk cari makanan halal</span>, harus cek logo halal, cek pakai app halal japan, atau baca kandungan satu-satu by google translate.</li><li>Harus banget <span style="color: #e06666;">mengedepankan kepentingan bersama</span>. Yes, bukannya niat egois sih, tapi nama juga punya anak toddler yang kadang belum bisa kita atur kaya orang dewasa, jadi kalau di apato tuh suka kita suruh tenang, jangan lari-lari, jangan mukul tembok, dll... ya, larangan buat dia gerak bebas berekspresi lebih ketat (karena kita takut diketuk polisi akibat ganggu kenyamanan tetangga atau kenyamanan orang lain)</li><li><span style="color: #e06666;">Ga semua orang bisa Eigo (Bahasa Inggris)</span>, apalagi di tempat gue tinggal. Harus belajar Nihongo (Bahasa Jepang, but not a prob yaa)</li><li>Disini karena orang-orangnya mind their own business, mereka tidak terlalu bergaul ke tetangga sana-sini, atau lebih tepatnya, <span style="color: #e06666;">kalo ngga penting-penting amat ga usah lah! </span></li><li><span style="color: #e06666;">Semua toko dan resto kebanyakan tutup jam 8</span>, gue kadang jam segitu aja baru laper.</li><li><span style="color: #e06666;">Kaga ada TPQ</span> 😭 yok bisa yok ayah ibu!</li><li><span style="color: #e06666;">Makan di Indonesia tentu lebih lezat dan lebih murce</span>, walaupun ya.. pengolahannya kelihatan lebih sehat disini (tapi kalo ngga halal ya percuma dong, gue ga bisa makan!)</li></ol><div>Jadi, lebih enak tinggal di mana?</div><div>Tentunya yang pasti adalah di rumah sendiri, hehe.</div><div>Selama keluarga menjadi home definition kita, kemanapun mereka pergi ya, disitu tempat kita berpulang pada akhirnya yaa.</div><div><br /></div><div>(masih nyambung ngga sih?)</div></div></div><div style="text-align: left;"><br /></div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-77777116529908669782023-01-10T18:55:00.007-08:002023-01-11T23:34:52.244-08:00Shinkansen Experience For The First Time.<p>Bismillah,</p><p>Halo halo.</p><p>Jadi kali ini gue mau cerita tentang kegiatan kita selama Fuyu-Yasumi (libur musim dingin) kita di Jepang. Sebelumnya, gue mau info kalau kita sekarang berdomisili di Osaka, pindahan sejak pertengahan tahun 2022. Sebagai pendatang baru yang udah lama buanget ga bepergian keluar negeri, tentunya banyak ke-norak-an dan clingak clinguk hah hah heh hoh yg kita alami selama hidup di sini, dan tentunya kita hadapi dengan doa, bismillah, pasang muka datar, berusaha stay cool dan nanya ke orang lain kalo ga tau, haha.</p><p>Kemarin pas Natsu Yasumi, karena kita baru banget alias newbie banget di negeri sakura, kita selama liburan masih ngikut temen-temen aja, setelah beberapa bulan mempelajari dan cari info baik nanya temen-temen dan dari internet, kita memutuskan untuk rihlah ke Nagoya, Shirakawa-go dan Tokyo selama Fuyu-Yasumi ini. Ini akan menjadi perjalanan yang cukup mendebarkan karena temen-temen pada bilang</p><p><span style="color: #3d85c6;">"Ke Tokyo? Mirip aja sama Umeda kok, Haha!"</span></p><p>atau</p><p><span style="color: #3d85c6;">"di Tokyo, stasiunnya lebih jelimet dari Osaka, banyak peron, dah bingung dah!"</span></p><p>wkwk. Tentu saja kami tetap pergi kesana karena penasaran dan karena kami gemar menantang adrenalin di usia yang late 20's ini.</p><p>Oke, jadi kita akhirnya berangkat di tanggal 28 Desember 2022 dan naik Shinkansen, kenapa Shinkansen? Kenapa gak pesawat atau bus? Ada beberapa pertimbangan (yang terutama didominasi dari karena kita sekarang sudah punya anak)</p><p></p><ol style="text-align: left;"><li>Waktunya cukup fleksibel. Shinkansen ada tiap 8-10 menit (cmiiw), kalau ketinggalan satu, tenang aja. ada lagi habis itu. Ngga kaya pesawat yang pakem banget, lo ketinggalan flight schedule yaudah wassalam aja.</li><li>Naik pesawat mahal bro... terus siap-siapnya harus early banget. Sejak punya anak, untuk kita agak susah buat jadi morning person (ya tiap orang beda-beda ya) karena di sini udara dingin, kalo jalan terlalu pagi anak kedinginan, belom lagi kemarinnya habis demam dan batuk. Jadi kita bener-bener sesiap dan senyamannya kita aja.</li><li>Tempat duduk di shinkansen ternyata gak sesempit kaya kereta di Indo. Bagian depan lowong untuk taruh koper dan stroller, apalagi kalau kita duduk di bangku bagian paling depan, lebih lowong lagi lah. Tapi bukan berarti kaki bisa selonjoran banget ya.</li><li>Kalo naik bus, memang lebih murah banget. Tapi dengan perjalanan kira-kira yang bisa memakan waktu 8 jam, hmm, buat kita no dulu deh. Selain karena anak kita belum sepenuhnya lulus toilet training (masih pakai popok dan suka berak di popok), karena takut berisik dan ganggu penumpang lain. Fyi, di Jepang tuh ada budaya <span style="color: #93c47d;">kenyamanan umum / kenyamanan bersama over kenyamanan pribadi,</span> jadi ya, demi kemaslahatan umat buat sekarang no dulu untuk naik bus dengan durasi waktu lama :)</li><li>Beli tiket cenderung mudah, kita beli pas di stasiun. Kalau ngga ngerti pakai mesin, bisa langsung ke loket tiket dan dibantu sama petugas yang super informatif. Harga tiket shinkansen menurut saya mahal ya, bisa diatas <span style="color: #e06666;">10.000 yen (Rp 1.000.000)</span> per tiket, but very worth it untuk naik kereta peluru ini. Perjalanan Osaka-Tokyo bisa menempuh waktu 2,5 jam lah kira-kira, mirip-mirip dikit sama naik pesawat + siap-siapnya dari rumah.</li></ol><div>Untuk beli tiket shinkansen, kalau kamu dari Indonesia (di Jepang sementara aja, untuk wisatawan) gue saranin beli tiket shinkansen dari Indonesia aja biar ngga ribet dan ga motong uang jajan banyak-banyak. Bisa lewat klook. Tapi kalau kamu kaya kami, yang sedang tinggal di Jepang, masih aman lah kalau beli tiketnya on the spot di stasiun.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj02YMlXFYwlsThwQkoK5wRJSFh6ooksSQBMy6tIbUeN5evTokP8hlj4nIO2FZeQxtPmP4kyY1rMW_j6evs5nA1ppG5copWj5p8TUkT_6POQvd5gHbbFT2-irzleTCOeUGXa2g2l2lDYzXjSvAHNJW9tLleFbSbuaohCab-oVjAgN6iF3oYmvCvS6mc/s4032/IMG_3101.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj02YMlXFYwlsThwQkoK5wRJSFh6ooksSQBMy6tIbUeN5evTokP8hlj4nIO2FZeQxtPmP4kyY1rMW_j6evs5nA1ppG5copWj5p8TUkT_6POQvd5gHbbFT2-irzleTCOeUGXa2g2l2lDYzXjSvAHNJW9tLleFbSbuaohCab-oVjAgN6iF3oYmvCvS6mc/s320/IMG_3101.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Tiket dari Shin-Osaka ke Nagoya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><br /><div>Oke, setelah berhasil membeli tiket kita capcus!</div><div>Pertama, kita beli tiket yang non-reseved alias random aja gitu tempat duduknya. Tiket ini lebih murah dari tiket yang reseved, karena kita ngga milih tempat duduk. Biasanya, untuk gerbong non-reseved ada di ujung-ujung kereta, kaya di gerbong nomor 1-3 gitu, tapi beda-beda ya tiap kereta.</div><div><br /></div><div>Naik shinkansen juga bisa hoki-hokian, kalo misal lagi lowong ya, kursi kosong bisa dimanfaatkan (kaya karena Jappy masih toddler, jadi masih free. Ketika ada kursi lowong, bisa dipakai dia duduk) tapi once again, ngga boleh egois, jadi kita nunggu kursi bener-bener vacant buat dipakai Jappy. Tapi untuk perjalanan pertama ini, kita pakai kursi 2 orang dan Jappy dipangku gue.</div><div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0xxgCTRMnWMRZa3EvlhNEcnHOoiViVLKdDtnN-dMA2ew9Ic2U39Raqt5DaQ8T_AGqp7om5R4nAnr6SyNoG4XxVzolklLAkUHvqgmt45ku3tb94zauE4CJnAIkTcXFT1sNz45EjDx9lEmKwXL8F5BSRZd-bsSAB8DsIqiiA805hStGhXtCY5LJU_9X/s4032/IMG_3109.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0xxgCTRMnWMRZa3EvlhNEcnHOoiViVLKdDtnN-dMA2ew9Ic2U39Raqt5DaQ8T_AGqp7om5R4nAnr6SyNoG4XxVzolklLAkUHvqgmt45ku3tb94zauE4CJnAIkTcXFT1sNz45EjDx9lEmKwXL8F5BSRZd-bsSAB8DsIqiiA805hStGhXtCY5LJU_9X/s320/IMG_3109.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Anaknya udah napsu duduk sendiri.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">First impression pertama kami naik Shinkansen, seru banget dan ehem, norak. Karena cuepet banget, kita yang pertama kali naik shinkansen merasa kalo pemandangannya kaya time-lapse gitu. Alhamdulillah ngga lagi maag atau masuk angin, bisa-bisa mual gue kalo naik shinkansen dalam kondisi capek dan sakit gitu, ahahaha.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSAnaiO-h5kv7AUJd4W2CI-5yjx7epcQcrHC8sPRxznYCbOf7LfliZiYyJ2g2wDr87z2hP1H7VIvVxRAyERg6b661v34SJcwOHOmwZLeckZvEobJU7HcjwwmgcnLtgtwQ9a_sO148RAJuAV_lN2rdhxt9v4B0a-fWTWZZTEJpjMbNi-wsYBVe8ys0/s4032/IMG_3115.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfSAnaiO-h5kv7AUJd4W2CI-5yjx7epcQcrHC8sPRxznYCbOf7LfliZiYyJ2g2wDr87z2hP1H7VIvVxRAyERg6b661v34SJcwOHOmwZLeckZvEobJU7HcjwwmgcnLtgtwQ9a_sO148RAJuAV_lN2rdhxt9v4B0a-fWTWZZTEJpjMbNi-wsYBVe8ys0/s320/IMG_3115.HEIC" width="240" /></a></div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Suasana dalem shinkansen, ga foto banyak-banyak karena ribet sambil pangku & suapin makan. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Btw, di shinkansen kita boleh makan yaa! (asal sampah dibawa sendiri keluar kereta since sampah adalah tanggung jawab masing-masing kita individu) gue selalu bawa kresek kecil buat nampung sampah kita, jadi setiap kita turun kereta, kita selalu buang sampah di tempat sampah yang sudah disediakan. Jangan lupa sampahnya juga dipilah sesuai jenisnya.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Ngomong soal makan, kita bawa bekal hari itu. Kita juga beli onigiri di konbini (convinient store macem indomart / alfamart kalo di Indonesia). Sebenernya, di stasiun juga ada yang jual the famous Eki-ben. Kita udah berencana beli, tapi eh tapi ternyata mengandung babs alias pork yang berarti haram :( padahal lucu banget yaAllah, gambar kirby, gudetama, anpanman, ahh... not our rejeki.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUtUCDs0a3CvAyCPBvSM79XnoFBLx7UhW9M6temxWEsVJtaAwHAzVCHz23ugPIMEoT8khviAEJOkFV0tvBLglfgO7mPLqEUMT4kbSUzTfiRnxWrPJxTpTQS3LGyQ_Yogsa1HQz4eVVHkAyu_xXSm2Km8YvSasuVLWgFVyW35Lhrlqs7TxHifQOk5pM/s4032/IMG_3093.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUtUCDs0a3CvAyCPBvSM79XnoFBLx7UhW9M6temxWEsVJtaAwHAzVCHz23ugPIMEoT8khviAEJOkFV0tvBLglfgO7mPLqEUMT4kbSUzTfiRnxWrPJxTpTQS3LGyQ_Yogsa1HQz4eVVHkAyu_xXSm2Km8YvSasuVLWgFVyW35Lhrlqs7TxHifQOk5pM/s320/IMG_3093.HEIC" width="240" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHaHAocP6okA1tOOTetM4LCvgNN7iqonOfL8hk0sW5-bpbLioyN7Pib1HfrmO0grPps-DC0UV8hJXCKooGkhY3bze1D6XuQOEL8qALEmJBn6tIlUqbM5NwLbJB3zkYKajPR0XuYyHlVZmcEPVuSsT1XBHw5qQdAgpbJRzFLTV6cKChyxagc3Hm0nnJ/s4032/IMG_3092.HEIC" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHaHAocP6okA1tOOTetM4LCvgNN7iqonOfL8hk0sW5-bpbLioyN7Pib1HfrmO0grPps-DC0UV8hJXCKooGkhY3bze1D6XuQOEL8qALEmJBn6tIlUqbM5NwLbJB3zkYKajPR0XuYyHlVZmcEPVuSsT1XBHw5qQdAgpbJRzFLTV6cKChyxagc3Hm0nnJ/s320/IMG_3092.HEIC" width="240" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Eki-ben, bento khas stasiun shinkansen yang gemas abis.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">Setelah menempuh waktu yang cukup singkat kira-kira 1-1,5 jam akhirnya kami touch down di Nagoya. Alhamdulillah!</div><p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZVKwBF90i2vhRpBWAl0nCvBCdFQGyzoiTeAqvi4rQflMpwhitVXCHBXmb97nEhwXbzrU8Atc0fUyjF4wHbIZARHb-dbes02TwcWjb9RG9tJJX-XKIxaoFD8FH0kyLl77TIugcsNsuCT9n-XMjc0uQh74hD-UyIN_gs4908zkUzKn2ZwLFmAjooAQE" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiZVKwBF90i2vhRpBWAl0nCvBCdFQGyzoiTeAqvi4rQflMpwhitVXCHBXmb97nEhwXbzrU8Atc0fUyjF4wHbIZARHb-dbes02TwcWjb9RG9tJJX-XKIxaoFD8FH0kyLl77TIugcsNsuCT9n-XMjc0uQh74hD-UyIN_gs4908zkUzKn2ZwLFmAjooAQE=w240-h320" width="240" /></a></div><br /><p></p><p style="text-align: center;">First touch down in Nagoya, sebelum ke Tokyo.</p><p style="text-align: left;">Kita kesini dulu karena ada rencana untuk ketemu temen lama di kantor gue dulu, sekalian mau ke Takayama dan Shirakawa-go buat ngerasain salju. </p><p style="text-align: left;">Gitu dulu aja kali ya, lagi enak-enak ngetik eh bujangan bangun. Hmm, see you on the next post!</p>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-89715602249539535842023-01-10T16:48:00.007-08:002023-01-12T03:51:33.397-08:00After all this time..<div style="text-align: left;">Halo!</div><div style="text-align: left;"><br />After all this time, dari banyak draft post yang jaman dulu biasanya gue tulis dulu di words, abis itu draftnya hilang tertelan laptop lama beserta data-data yang hanyut..pasti pada nanya kan, kenapa ga nulis di draft dulu aja? karena zaman itu gue gak selalu "online" HAHA. jadi ya begitulah, hanyut bersama kenangan lain.</div><div style="text-align: left;"><br />Oke, akhirnya setelah sekian lama gue mencoba ngepost lagi, post terakhir ternyata tentang gue lulus kuliah dan wisuda bareng pacar (yang sekarang alhamdulillah sudah menjadi ayah dari anak laki-laki kami), sempet gue refresh2 lagi, bener ngga sih post ini post paling terakhir? perasaan engga deh, ternyata bener. Post terakhir adalah post saat kami wisuda kira-kira hampir 4,5 tahun yang lalu.<br />Banyaaak banget hal yang sudah berlalu, dan step perjalanan dalam hidup gue terus berlalu, dari mulai bekerja, kami memutuskan untuk menikah, terus mulai meninggalkan hobi-hobi lama yang sebenernya sayang sekali untuk ditinggalkan (such as postrcossing, karena ga ada waktu buat ke kantor pos), kerja bagai kuda, hamil, melahirkan, mengurus anak, pindah domisili, dll.</div><div style="text-align: left;"><br />Gue punya buanyak banget hal yg ingin gue utarakan, ingin gue tulis untuk reminder diri sendiri secara online. Awalnya gue tulis di insta stories, tp lama kelamaan gue ga pede sendiri, secara insta gue difollow cukup banyak kenalan, teman, saudara, orang tua, dll yg dimana gue insecure sendiri kalau curahan isi hati dan pemikiran gue nantinya akan dijadikan bahan gunjingan, haha. Lucu ya, gue yang jaman remaja ekstrovert dan nyablak, makin kesini jadi introvert walaupun tetap nyablak. Sebenernya emang sih tinggal di-hide aja storiesnya atau diclose friends, tapi tetep aja kaya ada yg ganjel gitu.</div><div style="text-align: left;"><br />Oke, next nya mungkin gue akan banyak nulis lagi disini sebagai sarana gue healing by writing, sarana menulis kenangan, sarana reminder kalau kita pernah salah but it's ok. Kaya gue pas chat sama temen SMP gue, Fadly, dia bilang dia inget banget isi post di blog gue jaman SMP (yg waktu itu penuh aib dan gue sendiri udah lupa pernah ngepost itu), pas chat, dia bilang dia inget jelas gue pernah nulis apa. Terus pas ketemuan di Shibuya, dia juga cerita ke cowo gue "Gue inget rara dulu nulis ini......" yg gue akhirnya buka blog gue ini lagi (karena blog gue yg SMP dulu servernya udah hilang), blog ini dari gue jaman SMA kan, pas gue baca postingan gue sendiri, gue ngakak malem2 dan manggil cowo gue</div><div style="text-align: left;"><br /><span style="color: #3d85c6;">"Sayang, aku dulu freak banget....kok temen-temen aku masih pada respon aku ya!?"</span></div><div style="text-align: left;"><span style="color: #3d85c6;"><br /></span>Gatau cowo gue ilfeel apa engga, untung udah nikah.<br />Intinya, gue akan menggunakan blog ini kembali, insyaAllah.<br />Bismillah, semoga bermanfaat!</div>Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-10191475167142185182017-10-31T06:21:00.000-07:002017-10-31T06:21:02.313-07:00Graduated, Checked!<div style="text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk1t6AROYQOr1ZkWC42pak-TpHNSuGQmLjIvr6_He4o8YNiqVKum3jCWJ7ZIImlDkWD3VWPXTzFtytIHhIfumJk6KGElXxo1O9Cu__JqmQtAllgivG7X1Fy4JucTvFoJ0oV6PFJFT_nBQ/s1600/wisuda.png" imageanchor="1"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk1t6AROYQOr1ZkWC42pak-TpHNSuGQmLjIvr6_He4o8YNiqVKum3jCWJ7ZIImlDkWD3VWPXTzFtytIHhIfumJk6KGElXxo1O9Cu__JqmQtAllgivG7X1Fy4JucTvFoJ0oV6PFJFT_nBQ/s400/wisuda.png" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="text-align: justify;">Graduated as well on September 23, 2017</span></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut gue pribadi, wisuda tepat waktu (yah, ga harus tepat waktu juga sih) itu kaya jebakan. Habis seneng-seneng sebentar (bagi gue, paling banter cuma2-7 hari atau semingguan) setelah kalian ngerasa keren pakai toga selama sehari kurang, habis itu sampailah pada pertanyaan, <span style="color: #e06666;">"Habis ini mau kemana?"</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #e06666;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Sejujurnya, gue sendiri orangnya santai, tapi ya gejibutan ga jelas juga sih. Awal-awal habis wisuda gue kalap bikin porto, pengen apply sana sini, tp sekarang gue malah nyantai rehat dan sudah sebulan menjadi pengangguran, dan tentu saja ini nggak enak! Sekarang buat plan, habis ini mau balik Jakarta dan baru job hunt, habis itu setelahnya kerja di perusahaan sampai akhirnya menikah (nikah sama siapa? ga tau, berdoa aja). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
huft, as always, I'd like to said "Time flies when you having fun."</div>
<div style="text-align: justify;">
Ingat kemarin post gue tentang susahnya masuk kuliah? For me, always.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sekarang sudah lulus, like, wow. Kok cepet ya? hehe, I really having fun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Udah sih gitu aja, semoga sukses semuanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Best regards,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Officially,</div>
<div style="text-align: justify;">
Coniesyah Zalfa Zahira, ST.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
P.S : Ceritanya biar kaya email lamaran kerja gitu</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-63998932768399617122016-07-14T20:54:00.003-07:002016-07-14T20:54:57.928-07:00Kartu Pos Datang Berduyun-duyun di Summer Holiday<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Jadi, pada liburan musim panas tahun ini, gue habiskan waktu selama kurang lebih 3 bulan buat magang di salah satu perusahaan Advertising di Jakarta Selatan. Ya hitung-hitung gue sekalian pulang gitu ke rumah. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Nah, sebelom pulang ke Jakarta, gue sempat berpikiran buat inactive in account postcrossing gue, sebenernya inactive acc itu cukup recommended karena kalo takut ga ada yg nerima surat di rumahlo pas lagi pada liburan. Tapi kalo di Indonesia kan, kartu posnya kalo ga ditaro di kotak surat depan rumah (yg sekarang jarang banget ada kotak surat depan rumah), paling diselipin di bawah pintu kan ya? Tapi apalah bedanya, alamat gue di apartemen Surabaya kan selalu ada orang kantor, dan surat-surat yg mau masuk apartemen itu selalu masuk lewat kantor, baru dikabari ke unit gue kalo gue dapet surat. Jadi niat untuk inactive acc gue urungkan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
--</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Selama libur kantor, kira-kira seminggu, gue balik ke Surabaya karena rencana keluarga mau lebaran di Malang. Sesampainya di Apart, gue mendapatkan banyak selebaran kertas pemberitahuan kalo gue dapet surat, kira2 sebanyak 4 selebaran. Mau gue ambil besok paginya, tapi kantor libur sampe hari Senin. Akhirnya kebahagiaannya gue tunda sampai hari Senin.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Pas hari Senin, sebelom gue balik ke Jakarta berdua sama Kakak gue, gue menyempatkan diri ke kantor buat ambil surat. Ternyata Kartu pos kali ini datang dari berbagai negara yang Well, gue ga pernah kepikiran buat dapet dari negara-negara ini dan ga kepikiran bisa ngirim! Karena biasanya, gue dapet kocokan alamat dari postcrossing tuh rata-rata Eropa. Yang paling sering Jerman sama Rusia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTtaCHT9GJFpb3F-18Q7AY4vYTjdaSMA1v1da0xPazqcIUjF2Nr16CQG4oPT-oTskmSIv1cOhyZ29YmlzCiLf_B6o-T1v0EDZW1eUqFMF3nceQH0uNoI-XlpK1gFC4Qx_mweHRZoLC1yI/s1600/FullSizeRender.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTtaCHT9GJFpb3F-18Q7AY4vYTjdaSMA1v1da0xPazqcIUjF2Nr16CQG4oPT-oTskmSIv1cOhyZ29YmlzCiLf_B6o-T1v0EDZW1eUqFMF3nceQH0uNoI-XlpK1gFC4Qx_mweHRZoLC1yI/s400/FullSizeRender.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Wihii datengnya banyak! Coba ada yg kirim kartu lebaran ya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kartu pos kali ini datang dari berbagai negara, Dari <span style="color: #93c47d;">Turki, New Zealand, Jepang, Canada,</span> dan yang sangat spesial. Dari<span style="color: #93c47d;"> Iceland</span>! Gue ga pernah kepikiran bakal dapet kartu pos dari Iceland! Gue seneng banget. Buat cerita lebih detilnya, akan gue ceritakan satu persatu di lain waktu :)</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-89336583754474815782016-07-13T20:14:00.002-07:002016-07-13T20:14:48.991-07:00Perangkonya Lebih Cantik dari yang Beli<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirm2IreL8TItbMrT-V4MFRQktUJ6y25eb6gsWzqVLy7TmgGGpi1ADeZDxHYfGM2eN4Oz3GzjtvboPuQ9EhO9n2RCBiUFFSvQB2lYZL20jsJ05ohxG-8_ptVz4y8RFnHGPbgxEBmKcpQ-g/s1600/IMG_4946.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirm2IreL8TItbMrT-V4MFRQktUJ6y25eb6gsWzqVLy7TmgGGpi1ADeZDxHYfGM2eN4Oz3GzjtvboPuQ9EhO9n2RCBiUFFSvQB2lYZL20jsJ05ohxG-8_ptVz4y8RFnHGPbgxEBmKcpQ-g/s320/IMG_4946.JPG" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Byutipul banget pak, byutipul</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Sekarang gue sedang menjalani masa magang di daerah Kebayoran Jakarta Selatan. Jauh banget bok, dari rumah gue yang berada di perbatasan antara Bekasi dan Jakarta Timur, ini aja gue masih nyetir sendiri, belom kebayang kalo musti naek bis. Hm.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Salah satu hal yang cukup membuat gue betah kerja disini adalah.. kantornya deket sama kantor pos Dharmawangsa! Yep! Jadi sembari gue berangkat kerja, pagi-paginya gue sempetin dulu mampir ke kantor pos buat ngirim kartu pos sama surat ke teman-teman diluar negeri sana. Gue suka banget kantor pos disini, dari pelayanannya sampe tukang parkirnya ramah-ramah banget!</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Tadi pagi gue beli perangko dengan nominal Rp 5000,- sama Rp3000,-. Awalnya gue cuma pengen beli masing-masing 5 perangko aja sih, tapi begitu liat gambar perangko Rp 3000,- nya lagi cakep dan cantik, gue langsung memutuskan buat beli 10 biji perangko! sayang banget di kantor pos ini cuma ada perangko dengan nominal Rp 5000,- sama Rp 3000,- padahal gue butuh banget perangko Rp 2500,- :')) gue jadi harus mengeluarkan Rp 8000,- sekedar untuk mengirim postcard ke negara-negara di Asia.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Semudah itu gue untuk dihasut menghabiskan uang untuk beli perangko... padahal ujung2nya buat orang lain juga perangkonya. Tapi kece aja gitu kalo ngasih perangko bagus ke temen-temen luar negeri, kan sekalian promosi Indonesia juga :)</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-46686843158196410192016-07-13T02:03:00.003-07:002016-07-18T05:59:31.339-07:00Postcard dari (Negaranya) van PersieSetelah gue mendapatkan postcard dari Prancis, sok atuh langsung gue registerin tuh postcard di Postcrossing biar kece. Sore itu, gue emang lagi ada rencana buat bantuin abang ngerjain clay modelnya. Masih sumringah dapet kartu pos dari Prancis, gue masih main-mainin profil postcrossing gue.<br />
<br />
Hingga tiba-tiba datang email dari sesama pengguna postcrossing.<br />
<br />
Sebetulnya 33 hari itu masih terbilang "baru". Pertama gue ngirim ke Rusia, kartu yg gue kirim memakan waktu sekitar 2 bulan buat sampe ke tempat tujuan. Padahal perangko yang gue pake melebihi tarif, yaitu 10rb.<br />
<br />
Akhirnya gue register aja itu postcard, berbuat baik toh nantinya akan dibalas baik kan. Walaupun gue belom mendapat kartu pos dari si pengirim, tapi apa salahnya gue register? Setelah di register, muncul gambar postcardnya, sayang banget jadi ga kejutan gitu :( Kartu pos kali ini dikirim oleh <span style="color: #93c47d;">Anne</span> dari <span style="color: #e06666;">Holland, Belanda.</span><br />
<br />
Setelah gue confirm, gue kirim pesan ke si pengirim kalo udah gue register postcardnya, gapapa gue bakal masih sabar menanti datangnya kartu pos itu kok :') ga lama kemudian, malemnya pas lagi drive thru KFC, gue dapet email lagi dari dia yg isinya berterimakasih banget udah gue register, padahal postcardnya belom sampe. Dia janji kalo postcardnya ga dateng2, dia bakal ngirim postcard lagi. Dia bilang gue baik banget mau register postcardnya.<br />
<br />
Padahal gitu doang :( yang baik dia kali mau ngirim kartu pos lagi.. <br />
<br />
--<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu4M6DrvJo5SdzQCi-4Q2_XZNK6jPc_yZREytGGP3gEmZtcG3yx-fd-gbAuO6I6unPE4_J062GQE2Vf4AVJgt6kahNEgPkdE9aZgUXJH1xFIU8TOs2UTAs_ewYWaJ2c-6f_YIf6DS7S8/s1600/from+holland+front0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiiu4M6DrvJo5SdzQCi-4Q2_XZNK6jPc_yZREytGGP3gEmZtcG3yx-fd-gbAuO6I6unPE4_J062GQE2Vf4AVJgt6kahNEgPkdE9aZgUXJH1xFIU8TOs2UTAs_ewYWaJ2c-6f_YIf6DS7S8/s400/from+holland+front0003.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
Cekidot penampakan kartu pos dari Holland</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Gue suka banget sama kartu pos macem gini, penuh cerita. Dia jelasin ini gambar apa, itu yg diperangko tentang apa, pokoknya kartu pos dengan banyak cerita gini nih yang gue suka. Pengennya sih directswap terus minta tanda tangan van Persie, tapi sekarang dia kan lagi di Turki ya? :(</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Salah satu keunggulan postcrossing itu orang-orangnya ramah, jadi enak mau komunikasi. Dan kebanyakan mereka ga rewel-rewel, mau postcard apapun. Asik kan?</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-53592945217061622872016-07-13T02:03:00.002-07:002016-07-13T20:02:35.775-07:00Carte Postale Inattendue!! (Unexpected Postcard)Sekitar bulan mei, sekiranya udah 3 kartu pos yang datang ke apartemen gue. Sore itu, pulang kuliah lagi capek, lepek, kumus dan lagi jelek-jeleknya (emang pernah cantik?) gue masuk ke apartemen gue sambil nenteng peralatan kuliah yg printilan dan bikin rempong.<br />
<br />
Pas gue buka pintu, tiba-tiba di lantai ada selebaran pemberitahuan kalo ada surat yg tiba pada hari itu buat gue. Surat apaan lagi nih? Perasaan yg kemaren2 gue directswap udah pada nyampe postcardnya. Setengah-setengah GR, gue tempel selebaran itu di kulkas, karena kantor sore itu udah tutup.<br />
<br />
--<br />
<br />
Besok paginya, gue bangun buat sarapan bareng abang. Sebelom berangkat sarapan dan manasin mobil, gue ambil surat dulu di kantor apartemen gue. Sambil bertanya-tanya dalam hati sembari menunggu mbak2 resepsionis mencari surat gue, gue berpikir siapa yg ngirim gue surat? jangan-jangan tagihan bank atau kartu kredit? Tapi gue kan ga punya kartu kredit :(<br />
<br />
"Ini mbak Zahira suratnya"<br />
ternyata mbak2 resepsionis ngasih gue.. kartu pos.<br />
Tapi dari siapa?<br />
<br />
Gue baca baik-baik, ternyata kartu pos dari Random, dari postcrossing, soalnya ada postcard IDnya. Ternyata, postcard itu dikirim dari Prancis. Prancis sodara-sodara!!! Negara yang someday gue pengen banget kuliah disitu :"))<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSjd_bDMG_PYHW8rn9Zj_w-FcrDzfNIZ4GBUJH1I7P1IpTqJS1oNv_idu2bl0gBR039F9ABh1yvBDxL9kQTNXDH6bJOqjSD23qrOeYL6189b8IR0wCmyqEYm_R7EupSIZA1eamE64CYk/s1600/ildikoo.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcSjd_bDMG_PYHW8rn9Zj_w-FcrDzfNIZ4GBUJH1I7P1IpTqJS1oNv_idu2bl0gBR039F9ABh1yvBDxL9kQTNXDH6bJOqjSD23qrOeYL6189b8IR0wCmyqEYm_R7EupSIZA1eamE64CYk/s400/ildikoo.png" width="283" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Penampakan bagian depan postcard</div>
<br />
Namanya <span style="color: #93c47d;">Ildikoo</span>, dari <span style="color: #ea9999;">Prancis</span>. Setelah membaca profil gue yg bertuliskan kalo gue bisa berbahasa Prancis sedikit-sedikit, dia nulis pake bahasa Prancis yg cukup mudah dipahami. Intinya dia itu guru di suatu sekolah, dan dia punya beberapa murid gitu. Asik banget, serasa diajarin bahasa Prancis langsung sama nativenya!! Ini adalah pertama kalinya gue dapet postcard random melalui postcrossing. Berasa kaya doa yg dijawab deh.<br />
<br />
Tadinya mau gue kirimin postcard dan gue ajakin directswap, tapi di profilnya dia ga nerima directswap :( padahal lumayan tuh kalo bisa diajakin ngomong Prancis sedikit-sedikit, kan mayan praktek langsung sama bulenya (ga langsung sih, tersurat)<br />
<br />
Dear Ildikoo,<br />
Merci Beaucop for your postcard!Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-61096355725341475902016-07-12T21:11:00.001-07:002016-07-12T22:35:30.626-07:00Perks of Punya Teman yang Lagi Study Exchange :)Temen gue, anak Malang, namanya Sarah Aghnia Husna. Panggil aja <span style="color: #b6d7a8;">Sarah</span>, Sarkonah, atao panggilan sayang gue sih dek Sar. Kira2 sekitar bulan Desember awal2 semester 5 kemarin, dia ikut program study exchange ke <span style="color: #ea9999;">Thailand</span> dan kerennya, dia dapet beasiswa. Dia bakal exchange selama kurang lebih 4 bulanan kalo ga salah (pokoknya selama satu semester).<br />
<br />
Ngelihat kartu pos yg gue dapet dan gue kirim via facebook, dia ngajakin gue buat tukeran postcard juga. Tentu saja tawaran baik hati dari teman harus kita terima dengan baik hati juga. Akhirnya, dia ngirim gue kartu pos bergambar Landscape Thailand, dan kartu pos ini tiba sekitar satu bulan setelahnya.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy_hgqDAmkzFPvkgyJPf6ZlgPFPNdCT1MFKuoE511_malYsk0yA-qrRbDOyuVkJED7zRPkceWk1mmNxL2qz47cktzQN62O1L2yHIC4m4Md8PmtzV7KyaH6GAhTZT261s4djzJACK3S_8w/s1600/from+thailand+front0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy_hgqDAmkzFPvkgyJPf6ZlgPFPNdCT1MFKuoE511_malYsk0yA-qrRbDOyuVkJED7zRPkceWk1mmNxL2qz47cktzQN62O1L2yHIC4m4Md8PmtzV7KyaH6GAhTZT261s4djzJACK3S_8w/s400/from+thailand+front0003.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgxwN9DUpY1YE-6bxaIDbbsmCCIzG_WuUOUJNIOvWOuGF2NjSXPorRfK4d9XhsqU53aLnTpmboRC0H03SKpUD_bP2l_2PI3CtWZbJgSx6bYPyzLkGvfFnzMJd9336K2N83xkvQ50XXAHs/s1600/from+thailand0008+%2528censored%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgxwN9DUpY1YE-6bxaIDbbsmCCIzG_WuUOUJNIOvWOuGF2NjSXPorRfK4d9XhsqU53aLnTpmboRC0H03SKpUD_bP2l_2PI3CtWZbJgSx6bYPyzLkGvfFnzMJd9336K2N83xkvQ50XXAHs/s400/from+thailand0008+%2528censored%2529.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
cekidot penampakan kartu pos aseli Thailand!</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Gue sebetulnya juga mengirimkan kartu pos buatan sendiri bergambar Alice in Wonderland, tapi sangat disayangka sodara-sodara, kartu posnya tak kunjung sampai hingga akhirnya Sarah kembali ke tanah air. Tadinya mau gue kirimin kartu lebaran sebagai pengganti, tapi kartu lebaran sekarang kurang bagus dan mahal :( perasaan dulu banyak yg lucu2 dan murah. Wait, dulu itu kira-kira jaman gue SD, berarti 10 tahun yg lalu lebih dong? Pengaruh dollar naik sangat kejam, saudara-saudara.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Pokoknya setiap ada temen yg lagi liburan, exchange, kuliah, atau bahkan tinggal di luar negri, jangan lewatin kesempatan buat minta dikirimin kartu pos ya! Kalo bisa, minta ditulisin suatu pesan sama perangko, biar jadi Totally worth it, trust me :) ini temen2 di kampus sampe senior dan junior banyak yg ngiri lho pengen postcard swap juga, hehe.</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-69742364157208196142016-07-12T21:11:00.000-07:002016-07-12T21:12:03.474-07:00Datang dari Eropa atau Asia?Waktu awal2 gue postcrossing dan masih newbie (sekarang juga newbie sih), gue mendapat email random dari seorang penduduk <span style="color: #e06666;">Turki</span>, namanya <span style="color: #b6d7a8;">Ozge</span>. Dia suddenly memperkenalkan diri dan menawarkan kalo dia pingin ngirim postcard ke gue. Bae banget nih orang ga ada angin ga ada ujan tau2 mau ngirim kartu pos ke gue yang belum ngerti apa2 ini :' terharu.<br />
<br />
Tawaran baik itu gue terima dengan senang hati dan gembira. Terus dia minta gue kirimin kartu pos juga. Tentu saja dengan senang hati gue kirimin kartu pos juga ke dia.<br />
<br />
Gue termasuk orang yang tidak terlalu mempermasalahkan sih sama gambar kartu posnya apa. Bahkan, untuk hal ga sopan seperti ngirim kartu pos gratisan (atau advertising, biasanya dapet dari merek2 baru yg lagi promosi), gue juga ga masalah. Kartu pos polosan gue juga oke, yg gue pentingin adalah isi cerita dalam kartupos itu dan tentu saja perangko :) makanya gue pribadi rada jarang beli kartu pos yg lucu2 dan unik2, paling banter Indonesia Maps, atau landscape and culture photography yang bisa anda dapatkan dengan mudah di toko buku terdekat, juga satu set kartu pos dengan foto2 laut gitu..<br />
<br />
Kebetulan waktu mau kirim kartu pos ke Ozge, gue adanya kartu pos Alice in Wonderland buatan gue sendiri sama kartu pos Culture gambar penari bali. Dari namanya, gue berasumsi bahwa Ozge ini cowok, akhirnya gue kirim kartu pos dengan gambar Bali Dancer itu.<br />
<br />
--<br />
<br />
Sebulan berlalu, kartu pos Ozge datang berbarengan dengan kartu pos dari Thailand yg dikirim Sarah pas lagi pertukaran pelajar. Ozge ngirim kartu pos dengan banyak perangko, gambar ilustrasi ber kerlap-kerlip dan penuh stiker. Karena kepo, gue nyari nama dia di facebook dan menemukan profil seorang wanita cantik.. oh my GAWD.<br />
<br />
Ternyata Ozge adalah seorang mahasiswi (atau lulusan? gue kurang mendalami) jurusan arsitektur Interior di Turki, dia suka banget hello kity. Terus, dia suka tuker2an magnet dan cindermata lainnya dari pos juga. Dia baik banget deh orangnya, dan juga, ugh, cantik sumpah.<br />
<br />
Terus dia sedih pas gue kabarin kalo postcardnya udah sampe, karena postcard gue belum tiba di tangan dia :( nih tiap ada yg beginian nih bikin panik, karena gue jd ngerasa berhutang. Gue akhirnya ngajak tukeran postcard lagi, dan kali ini dia ngajakin gue buat milih postcard, ga random. Kalo kemarin karena gue baru kenalan, gue kirim random. Sekarang, gue dikasi kebebasan buat milih mau kartupos apa. Sayangnya gue gapunya hello kity, tapi alhamdulillah gue masih punya kartu pos maps Bandung (yg mahal.. aslinya mau gue jadiin koleksi nih padahal, tp gapapa deh gue ikhlasin) dan akhirnya gue kirim lagi tuh kartu pos ke dia.<br />
<br />
Dia ngirim kartu pos pada hari senin, dan gue lagi-lagi telat ngirim karena hectic UAS. Tapi Alhamdulillah Ozge ga marah dan bilang "no problem" pas gue minta maaf karena telat ngirim kartu pos. Orang cantik dan Baik itu emang keberkahan hidup. Dia nawarin tukeran magnet kulkas juga sebetulnya, tp gue gapunya magnet kulkas yg Indonesia banget, akhirnya gue tolak dengan halus dengan bilang "yes, maybe someday... I'll let you know ASAP!" :)<br />
<br />
--<br />
<br />
Tidak lama kemudian, dia ngepost di Instagramnya kalau kartu pos yg gue kirim udah sampai. Ternyata, hasil foto dia soal kartu pos gue ga jelek2 amat sih. Gue minta maaf soalnya waktu itu gue gatau kalo dia sukanya Hello Kitty, tp katanya "It's okay, I like it.!" kata-kata seperti itu dengan sederhana membuat diri ini serasa disirami air kembang lho, saudara-saudara..<br />
<br />
Dear Ozge, thank you for your nice postcards!<br />
<br />Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-73258894619252528902016-06-13T02:04:00.000-07:002016-07-18T20:13:31.340-07:00Directswap untuk Pertama kalinya<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWkDORfPGuDP9JPyu81DwIw9Hi6dnm9qs7BwTyMZ3w1tyStpToh29xOldBcM0kwTk1EJvFEvAIY6BM3J86ImNs_oS2_5krFq2uCtlMB5Ssgo7zfy3ZY2QcZDWfWHz7uXSjc4aqT1e6HX0/s1600/from+germany+front0003.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWkDORfPGuDP9JPyu81DwIw9Hi6dnm9qs7BwTyMZ3w1tyStpToh29xOldBcM0kwTk1EJvFEvAIY6BM3J86ImNs_oS2_5krFq2uCtlMB5Ssgo7zfy3ZY2QcZDWfWHz7uXSjc4aqT1e6HX0/s640/from+germany+front0003.jpg" width="424" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Penampakan dari depan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Jadi akhir februari 2016 kemarin, gue menjadi member di salah satu web yg kurang tenar di kalangan teman-teman sepergaulan, yaitu <a href="https://www.postcrossing.com/">postcrossing</a>. Di web ini, kita bisa saling mengirim postcard dengan orang random di berbagai belahan dunia. Kebetulan, pertama kali gue ngirim itu ke Russia, dan sebagai orang awam yg masih newbie, gue menghabiskan perangko sebanyak Rp. 10.000. Kemahalan :( aslinya ga semahal itu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Postcard gue kekirim setelah memakan waktu kurang lebih sebulan, terus gue ngirim lagi ke Germany dan Taiwan. Postcard gue terus sampai satu bulan kemudian dengan ongkos perangko mahal yakni Rp 10.000, dan yang membuat gue sedih, gue ngga dapet postcard balasan dari random lainnya. Padahal gue udah ngirim lagi ke Turki, Latvia sama Amerika :(</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Sedih, tapi untungnya postcrossing menyediakan layanan directswap. Yas! Gue mulai nyari profil orang-orang yang menerima directswap, gue kirimin email satu-satu, dan salah satu yang membalas adalah si baik hati dari Germany, namanya <span style="font-size: large;">Stephanie</span>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Kita agak lama sih email-emailannya, terus akhirnya gue dan Steph sepakat buat saling ngirim postcard satu sama lain. Selagi menunggu postcard dateng, gue ngirim postcard satu lagi ke Rusia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
--</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dua bulan kemudian, masih belom dapet postcard :( sumpah ini menyedihkan. Gue akhirnya sepakat sama diri sendiri untuk stop ngirim postcard dulu sampai tahu apa yang sebenernya terjadi. Apa jangan-jangan alamat gue ga jelas (karena gue tinggal di apartemen), apa jangan-jangan disimpen ama satpam apartemen buat anaknya, apa jangan-jangan disimpen sama mbak2 kantor apartment terus disimpen buat koleksi dia, apa jangan-jangan pak posnya yang nyimpen buat dia sendiri? (sumpah gue udah panen dosa banget dengan suudzon sama banyak orang)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Akhirnya pada awal mei, penantian gue terjawab. Pas gue pulang kampus, ada surat pemberitahuan dari kantor apartemen ngasih tau kalo gue dapet surat. Surat apaan tapi? gue ga langganan sesuatu, ga punya kredit bank, ga punya sahabat pena, dan sepupu gue yg suka surat-suratan sama gue itu terakhir ngirim gue surat pas gue SMP.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Yaudah gue ambil deh suratnya di kantor, dan ternyata... </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
ITU POSTCARD!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dari Stephanie, dari Germany.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Bagaikan alay yang baru dapet layangan dari pohon, gue senyum2 balik ke unit gue. Baca tulisan yang ditulis dari Germany, baca tulisan yang ditulis pake tinta Germany, memperhatikan dengan seksama perangko dari germany, memperhatikan apa itu dilem pake lem tembak apa pake ludah, gila seneng banget gue. Untung gue ga fanatik, bisa-bisa gue bawa tidur itu postcard.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Bahagia banget, karena itu pertama kalinya gue dapet postcard dari luar negri. Gile gile. Setelah itu, dalam waktu dekat gue langsung email ke Steph, bilang makasih. Tapi sampe sejauh ini email gue belom dibales. Apa dia marah karena ga suka sama postcard gue? Apa dia sebenernya udah nerima tapi lupa bilang makasih dan ga ngabarin gue? Apa ini udah tabiat? Apa postcard gue disimpen sama pembantu rumah dia? (mulai lagi deh suudzonnya)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Pokoknya hari itu gue seneng banget. Tuh postcard sampe gue pamerin ke temen-temen kampus yang ikut nemenin gue nulis kartu pos.. bahagia itu sederhana ya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Dear Steph, dimanapun kamu berada.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Terimakasih Postcardnya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Saya merasa seperti Travelling ke Germany melalui Postcardmu</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
Salam sayang :)</div>
<br />Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-52465810911213886852016-06-13T01:39:00.000-07:002016-06-13T01:39:02.331-07:00PostcrossingJadi setelah sekian lama ngga ngeblog, gue memutuskan untuk menghidupkan kembali blog ini. Keinginan gue untuk ngeblog lagi semakin berapi-api setelah membaca postingan gue dan teman-teman jaman SMA dulu. Banyak hal yang ternyata masih bisa diketawain dijaman sekarang dan membangkitkan emosi nostalgia. Tiap baca postingan dulu-dulu, selain ketawa, pasti yang gue ucapin "Oh iya ya dulu pernah gitu ya?"<br />
<br />
Absurd.<br />
<br />
Sebagai seorang perantau, disini gue mendapat suatu kebebasan untuk pergi kemana saja. Dan kebebasan itu gue manfaatkan untuk pergi ke... <span style="color: #e06666;">kantor pos</span>. Yep. Jujur selama di Jakarta gue cukup kesulitan untuk keluar rumah karena mager nyetir pas macet. Males nyari parkir dimana-mana karena parkir selalu penuh, males hunting sesuatu karena lokasinya jauh. Intinya sih, <span style="font-size: large;">MALES NYETIR</span>. Istilah tua di jalan itu udah gue rasakan sejak duduk dibangku SD, saudara-saudara.<br />
<br />
Jadi mulai saat ini, gue akan membahas beberapa hal yang berhubungan dengan postcrossing, dengan tujuan membuat blog ini kembali ramai dan bermanfaat untuk gue sendiri dan pembacanya. Aamiin!Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-90822718883290737592016-04-15T08:21:00.003-07:002016-04-15T08:21:40.040-07:00SempitNgga tahu ini maksudnya apa yang sempit. Fikiran sempit apa emang kesempatan yang sempit. Ngga kerasa, beberapa waktu lalu UN SMA udah selesai. Udah tahun 2016, berarti udah 3 tahun yang lalu gue lulus SMA. Time flies? Ya.<br />
<br />
Sekarang gue sedang ingin bercerita sekelumit kisah gue menghadapi keadaan di Indonesia. Tadinya gue mikir, penting ngga sih nulis gini? Apa mending diem aja? Atau "elah, ngapain sih gituan doang di post?" tapi gapapa deh, toh blog gue jarang ada yang baca.<br />
<br />
Jadi begini kawan-kawan. Berkisar 3 tahun yang lalu tepatnya tahun 2013, gue melaksanakan Ujian Nasional, atau yang lebih ngetrend "UN" SMA.<br />
Deg-degan? Oh tentu.<br />
<br />
Walaupun gue berasal dari salah satu SMA unggulan di Jakarta, Gue bukanlah anak yang pintar dan berprestasi. Ulangan nggak remed, alhamdulillah. Remed ya dijalanin aja. Gue anak IPA, tapi ngga suka kimia, fisika apalagi matematika. Nilai buat masuk IPA pas-pasan. Pas kelas 3, gue berusaha mencintai Kimia dan Fisika, tak lupa matematika.<br />
<br />
Gue UN murni ngga pakai kunci. Kebanyakan temen-temen gue juga pada ngga pakai kunci. Kalo diitung, mungkin yang pake kunci cuma 5%, menurut gue. Gue inget banget temen-temen seangkatan berdoa dilapangan bersama, tanpa guru, dipimpin ketua angkatan. Gue inget banget semua mukanya pada tegang menjelang UN. Gue inget banget pas lagi berdoa bersama itu, hari kamis, minggu terakhir sebelum kita UN, gue membatin<br />
"Ya Allah, apa aku bisa lulus bareng mereka?"<br />
<br />
Gue inget pas sebelum masuk ke kelas UN, kita belajar bersama di luar kelas. Gue inget banget setiap sebelum UN, kita berdoa bersama. Gue inget betapa 20 kode soal itu menyiksa, dan gue membulatkan lembar jawaban komputer dengan penuh kehati-hatian. Gue inget gue ga bisa nyontek. Gue inget soal matematika yang menyebalkan, tentang martabak. Gue inget banget gue rasanya mau nangis pas ngerjain soal matematika dan belom kelar. Gue inget pas keluar kelas temen-temen gue pada rusuh dan pucat, sampe ada salah satu temen gue ngedeprok di depan kelas, lemes, sambil bilang<br />
<br />
<blockquote class="tr_bq">
<span style="font-size: large;">"Con, gue bisa lulus sama lo nggak ya?"</span></blockquote>
Jeder.<br />
"Bisa! Lo bisa lulus! Kita bisa lulus!" kata gue. Jujur aja, dia kata2 dia nakut-nakutin gue banget.<br />
<br />
--<br />
<br />
Sekarang, udah tahun ketiga gue kuliah. Temen gue yang tadi pesimis itu kuliah di salah satu PTS di Jakarta. Kuliah gue alhamdulillah lancar, ga ada kelas yang ngulang, walaupun gue ga jadi dokter. Gue ngerasain susahnya UN, susahnya SBMPTN, susahnya UM, susahnya nyari sekolah, susahnya lulus..<br />
<br />
Jadi begini.<br />
Temen-temen gue banyak yang menggunakan kunci pas UN. Bukan, bukan temen2 SMA. Temen-temen yang gue temui sekarang di kuliahan. Mereka bilang, UN cuma formalitas. Jadi pake kunci aja gapapa. Entah itu kunci koordinir, apa individu.<br />
<br />
Sirik?<br />
Oh tidak.<br />
<br />
Kalo misal ditawarkan kunci, mungkin gue mau.<br />
Tapi gue liat, intropeksi saja. Temen-temen gue, yang ngga pake kunci, bisa menunjukkan kualitasnya. Pas SBMPTN, mereka bisa tuh lulus ujian tulis. Mana, sebut aja. ITB? banyak banget yang dapet dari SBMPTN. UI? Ngga usah ditanya. Mana? Sebut.<br />
<br />
"karena UN formalitas." kalo formalitas, kenapa pake kunci? Toh lulus dengan nilai 5,00 juga gapapa kan? Kalo asal lulus doang, kenapa terus pake kunci?<br />
<br />
Gue pernah berdiskusi di suatu forum, pas temen2 main ke rumah gue di sini, kita lagi ngeliat berita UN. Terus gue bilang "UN pake kunci, terus pas SBMPTN kesusahan." eh salah satu ada yang ngga terima dan bilang gue sirik :(<br />
<br />
Wajar ngga sih gue sebagai pelajar bego, lulus UN tanpa kunci? Dan kalian pelajar-pelajar pintar tapi lulusnya pake kunci? "Woy, liat nih, gue bego. Tapi gue lulus gapake kunci. Gue keterima PTN." pengen gue teriakin di kuping tu orang yang bilang gue sirik.<br />
<br />
Memang beda lingkungan mungkin. Gue cuma sakit ati aja dibilang sirik, padahal kan udah 3 tahun yang lalu ya. Hm..<br />
<br />
--<br />
<br />
Gue ngga sok suci. Dibilang nyontek gue juga pernah kali. Gue cuma keinget kejadian2 pas menjelang UN, dan setelahnya, dan selanjutnya. Gue cuma bangga karena gue bego, dan gue lulus tanpa kunci. Itu doang. Ga usah ngegas bilang orang sirik, itu juga udah kejadian 3 tahun yang lalu kan? Toh abis ini mau lulus kuliah, masa masih masalahin urusan pas lulus SMA? LOL<br />
<br />
Inilah yang mengilhami judul post ini, temen-temen sayang.<br />
Sempit.<br />
Pikiran gue yang sempit, karena ngga sirik tp ngepost ginian.<br />
Apa kesempatan mereka-mereka yang terlalu sempit buat lulus UN karena "pintar"?<br />
<br />
well, UN cuma formalitas,<br />
katanya.Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-5805645302147535422015-12-31T20:07:00.001-08:002015-12-31T20:10:27.100-08:00hello 2016!<br />
<div style="text-align: center;">
</div>
Pret, ini tanggal satu januari beneran?<br />
Kok ga ada bedanya sama hari-hari deadline sebelomnya?<br />
(Dan gue terbangun dari tidur kriyep-kriyep, belek bagai karang kaya matanya tuan krabs)<br />
<br />
<br />
<br />
--<br />
<br />
<br />
Oke. Jadi gini. Gue memang tidak merayakan tahun baru masehi, tapi please. Ini awal tahun, dimana pada akhir tahunnya biasanya orang-orang pada libur, ayem, pulang kerja cepet, jakarta rame, mall-mall chaos, dirumah nonton film sampe malem, santai, baca komik, internetan, chat sama temen...<br />
<br />
dammit. lah gua?<br />
Tulisan yg gue ketik diatas adalah rutinitas gue yg gue lakukan di sma tiap akhir tahun. Yap. Gue dulu kalo akhir taun tuh nonton bola, sambil internetan. Life is simple dan gue bahagia. Lah sekarang...<br />
<br />
Coba kita flashback tahun-tahun sebelumnya.<br />
<span style="color: #cc0000;">2013 ke 2014</span>, gue abis ngisi pulsa di modem. Terus internetan, chat sama temen-temen dari luar negri sembari nonton bola di tv. Jadi kita serasa nobar secara virtual. Ashoy.<br />
<br />
<span style="color: #cc0000;">2014 ke 2015</span>, gue abis ngelarin porto dan gsm buat pameran matkul perancangan DKV 1, terus niatnya mau nonton sama abang, tapi semua orang berpikiran sama, bioskop penuh! terus akhirnya kita balik ke parkiran, liatin kembang api deket suramadu dari parkiran, terus kita makan dan pulang ke rumah masing-masing.<br />
<br />
<span style="color: #e06666;">2015 ke 2016</span>. Ngerjain project. (kerennya sih project, bahasa gembelnya tugas)<br />
<br />
Iyap gue lagi dikejar banyak deadline. Tugas ergonomi mendesain wayfinding buat museum monkasel (belom di bikin, digambar, di digitalkan apalagi dijilid hardcover!), tugas animasi 3D (sumpah, gue pengen nangis ato bahkan udah nangis), dan illustrasi buku cerita anak. Mokat. Dan semua tugas dikumpulkan pada awal tahun dihari yang sama, congratulations! :) Sakit? engh, banget. Tidur hanya mitos, walopun gue suka nyelinngin tidur. Tapi gapapa, gue penikmat deadline dan procrastination. Entah kadang suka aja huru-hara ditengah kepanikan. Padahal gue ga procras juga sih, tugasnya udah gue cicil dari kapan tau, tapi tiap tugas matkul saling menghambat satu sama lain buat diselesaikan.<br />
<br />
<br />
Hh.. padahal gue pengen ngeblog sesuatu,<br />
sekarang kayanya waktu yg tepat buat balik ke project tadi,<br />
karena kalo gue punya waktu buat ngeblog kaya gini, mending gue pake buat lanjutin buku anak ya?:(<br />
<br />
<br />
Walopun ga ada yg baca dan ga ada yang peduli,<br />
For you my blog,<br />
I'll post my project, promise :) Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-32795123942820576082015-08-01T09:57:00.001-07:002015-08-01T09:57:10.990-07:00Lots of LaughGimana ya.<br />
Hm<br />
<br />
Kenapa sih ngetawain orang itu enak?Padahal yang diketawain belom tentu lebih buruk daripada yang ngetawain.Gue berusaha ga ngetawain orang, tapi orangnya minta banget diketawain. Padahal gue belom tentu terima kalo diketawain. Tapi orangnya kaya enak banget buat diketawain. Padahal gue mungkin aja cuma mandang sebelah mata. Tapi banyak mata yang liat kalo dia enak diketawain. Padahal gue jelek, tapi jelek bukan jadi alasan buat ga ngetawain orang. Padahal bisa aja gue juga sering diketawain orang lain, tapi denger orang lain ngetawain tuh orang akan makes my day.<br />
<br />
yaAllah,<br />
Ampuni segala dosaku.<br />
<br />Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4186944254562986065.post-40138225377290223762015-07-29T07:33:00.001-07:002015-07-29T07:33:35.849-07:00Um, Hi?(mic test)<div>
Hai.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
..</div>
<div>
Yaudah bye.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
--</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nggak deng! Lama banget ga ngepost, sumpah. Udah setahun lebih tjoy. And absolutely, nobody cares. Tapi gue cares gimana dong :( Bingung mau ngepost apa, gue lebih bingung dibanding anak SD yang selama liburan dirumah aja kerjaannya tidur, terus pas masuk sekolah ama gurunya disuruh bikin essay tentang liburannya sebanyak satu halaman. Sedih amat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dibilang sibuk juga ngga sih, soalnya kan lagi liburan selama hampir 3 bulan. Kalo biasannya udah masuk kuliah, emang sibuk pol. Padahal ikut himpunan aja nggak :') tapi di kampus gue tuh banyak banget acara-acara, jadi fix bakalan sibuk (padahal kalo ada acara kampus aja cuma pengen datengnya doang, kalopun jadi panitia kerja seadanya. Huft. Bukan suri tauladan yang baik). Selain banyak acara juga, kalo lagi bulan-bulan kuliah gue pasti sibuk banget nugas. Nugas udah numpuk kayak dosa, banyak sekali. Saking banyaknya tugas, sampe gue kurang piknik. Terus pas lagi senggang tiba-tiba ngga ada tugas gitu, gue (dan teman-teman) biasanya bakal ngerasa kayak ada sesuatu yang ganjal. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<span style="color: #990000;">"Ini pasti ada yang salah. Kenapa kita ga sibuk nugas?"</span></div>
<div>
Wallahualam.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terus terus, mau cerita apalagi ya?</div>
<div>
Ahiya! Rokum! Gila, walopun kita satu almamater, tapi jarang bgt jalan bareng. Kecuali si hombreng Bima-Maul yang emang kodratnya satu kosan. Tapi karna mereka beda jurusan, kayanya jarang kongkow bareng. Tapi gatau sih kalo di kosan, siapatau mereka sering quality time? terus Faris, dia sibuk ngurus rally, Nyoman sibuk himpunan ama project dia sama temennya. Panaw sibuk himpunan, dia mau mencoba melangkah menjadi aktivis kayanya. Adit sibuk sama pencalonan diri jadi kahima, tapi kayanya sih dia ga kepilih. Ditho sibuk himpunan, main <strike>dan pacaran</strike>. Sementara gue ga gitu akrab ama ciwii-ciwinya. Duh.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sebenernya besok rokum ngajakin jalan ama anak UI, pada mau ngajakin nonton stand up sama makan-makan gitu, kumpul sebelom pada balik ke ranah rantau. Gue juga pengen ikut sih, tapi si abang lagi sakit. Jadilah gue dirumah aja nemenin. Lagian kasian juga, masa yang disana sakit terus yang disini kelayapan? Hm.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kayanya itu aja sih yang mau gue ceritain, hey you dear diary. Maaf kalo postnya tidak jelas. Post gue kali ini murni ingin sekedar melepas kerinduan pada tempat curhat virtualku semasa SMA ini. Semoga kita semakin cihuy dan asoy geboy.</div>
Coniesyah Zahirahttp://www.blogger.com/profile/01832036888786688785noreply@blogger.com0