Yang
namanya malam hari, identik dengan kegelapan dan hal-hal mistis.
Inilah
yg mewarnai hari-hari pulang inten gw dan teman-teman sebelum intensif dulu.
Pernah
waktu itu Gerra parkirin si jazz depan kafe super gelap. Abis itu gw ditugasi
buat buka pintu. Pas pintu sudah berhasil di buka, gw denger Alditho ngomong
sebentar terus buru2 buka pintu mobil dan masuk kedalamnya bersama Yudha dari
pintu yg lain. Belakangan gerra ngibrit dan buru2 masuk mobil juga.
Gw
tanya
"Kenapa
sih?"
"Ada
yg ngeliatin tuh ger!"
"Mana
si?"
"Ada
bayangan ger!!"
Gerra
buru2 nyalain mesin mobil
"Ger
klakson ger!!"
"DIAM!"
"Apaan
sih?"
"Ger
nyalain lampunya ger!!"
"Ger
klakson!"
"Ger
orangnya marah"
"Ger..."
Tanpa
mendengarkan omongan penumpang belakang dan pertanyaan bego gw, Gerra buru2
mundurin mobil dan tancap gas.
--
Dimalam
yang lain, kali ini Alditho digantikan sama Maul. Kita lewat jalan tol malem
itu. Yang dengan otomatis bakal nurunin Maul di tempat yg tidak biasanya, yaitu
di jalanan sepi dan gelap menuju komplek maul secara direct.
Maul
sempet berniat buat ngelompatin tembok pembatas di jalan tol, hanya niat itu
diurungkan karna nembus2nya sama pohon lebat. Gw sempet nemu lobang gede di
tembok pembatas dan nyuruh maul diturunin disitu dan pulang lewat bolongan
ditembok. Ide cemerlang gw dipatahkan oleh omelan bertubi-tubi dari maul.
"Lu
turun dimana Ul?"
"Depan
situ aja"
"Naik
ojek?"
"Jalan
kaki aja"
Sampai
di tempat tujuan maul akan diturunkan. Di gang sempit, gelap, pencahayaannya
tidak sempurna. Suasa mencekam.
"Ul..
Gelap itu"
"Gapapa,
udh biasa"
"Kalo
lo diculik gimana ul!?"
"Nggak
ada yg nyulik Maul kok, susah kasih makannya bikin bangkrut"
"Anjrit"
"Lah
ul iya kalo yg nyulik tukang ojek. Kalo yg nyulik..."
"Apaan
lu ger"
"KUNTIL
ANAK GIMANA UL!??!?!!"
Spontan
gw ngakak
"Wayolo
ul"
"Kagak"
"Ul.."
"Kagak
ada"
"Ul
ada putih2"
"Diem
lu"
"Ul
kalo yg nyulik bukan kuntil anak tapi wewe gombel gimana? Nanti enak ul bisa
main petak umpet, apa nggak main ayunan di Glandula mamae nya"
"DIEM
LU GA LUCU"
Maul
turun setelahnya
"Hati2
Ul, tetap waspada! Semoga besok ketemu di sekolah"
"Bacot."
Pintu
mobil ditutup.
--
Besoknya
ketemu maul di sekolah
"ALHAMDULILLAH
NGGAK DICULIK!!"
"BACOT
WOOOYYYY"
--
Tak
lama kemudian, mendekati UN. Gw lagi belajar sama Alditho dkk. Karena merasa
jenuh, gw naro pensil sebentar. Kabar yg beredar Maul lagi sakit katanya, jadi
kemungkinan besar dia ga Inten. Tapi bukan gw namanya kalo nggak ketinggalan
gosip, gw nanya
"Mane
Maul?"
"Nggak
masuk"
"Kenapa?"
"Sakit
kali"
Nggak
lama kemudian, Sosok maul tampak dari kejauhan perlahan mendekat
"MAOOOOOOL"
"Lah
ul katanya sakit"
"Hanya
mati yang dapat menghalangi gw inten"
"GUA
KIRA LU DICULIK"
"Sompret"
Maul
meninggalkan gw sembari mencari bangku. Alditho keheranan dan kepo sama kata2
diculik
"Diculik?"
"Iya!!"
"Siapa
mau nyulik maul? Kebanyakan duit ya?"
"Kuntil
anak tho!! Maul kan sekarang turunnya di tempat gelap mulu, jadi anak2 nebeng
pada takut maul diculik kuntil anak"
"HAH!?
APA UNTUNGNYA KUNTIL ANAK NYULIK MAUL? GABISA DIBAWA TERBANG JUGA!"
Mungkin
bagi sebagian orang yg baca, omongan Ditho ga lucu.
Tapi
gw membayangkan Kuntil Anak kesulitan membawa Maul terbang dari pohon ke
pohon.. (Tunggu ini Naruto apa Kuntil Anak?)
Gw
ngakak seikhlas-ikhlasnya.
0 comments:
Post a Comment